Inilah Jawaban Rose, Lisa, dan Jennie BLACKPINK Jika Grupnya Dibubarkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Baru-baru ini, BLACKPINK melakukan wawancaranya dengan majalan Rolling Stone. Berbagi rahasia dan kisah dari masing-masing membernya dengan melalui wawancara.

Melansir dari Koreaboo, tiap anggota BLACKPINK ditanya pernahkan mereka membayangkan masa depan mereka tanpa grup tersebut. Namun hanya Lisa, Rose, dan Jennie saja yang menjawab pertanyaan tersebut.

Dilaporkan Jisoo tak bisa menjawab pertanyaan itu sebab ia tak ditanyai dalam wawancaranya.

Rose mengaku bahwa grup ini merupakan bagian dari dirinya. Ia begitu menyukai grup ini dan tak ingin kehilangan mereka sebab sudah seperti keluarga baginya.

“Aku memikirkannya. Tapi aku tidak berpikir grup akan berakhir (bubar). BLACKPINK adalah keluarga selamanya,” jawabnya.

Senada dengan jawaban Rose. Jennie juga menjawabnya bahwa grup ini bukan hanya pembuat musik, tapi juga keluarga.

“Aku tidak berpikir BLACKPINK akan pernah berakhir di hatiku, klise kedengarannya. Terlepas dari apa yang kulakukan, aku akan selalu menjadi BLACKPINK,” katanya.

Sementara, Lisa mengaku bahwa dirinya tak pernah berhenti memikirkan tentang pembubaran mereka karena itu terlalu menyedihkan. Meski hal itu terjadi, ia membayangkan tiap anggotanya akan tinggal di negara yang berbeda dan berharap bisa bertemu kembali suatu hari nanti.

“Bukankah BLACKPINK akan bertahan setidaknya 10 tahun lagi? Kita akan hampir berusia 40 tahun saat itu,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini