MATA INDONESIA, JAKARTA – Seks dan emosi saling mempengaruhi. Emosi mengendalikan seks.
Mereka menentukan apa yang kamu inginkan di tempat tidur, seberapa besar kamu menikmati seks, dan apakah kamu tidak menginginkannya sama sekali.
Karena seks dan emosi saling terkait, inilah 3 emosi yang mengendalikan seks dan kemampuan Anda untuk menikmatinya.
Iritabilitas
Iritabilitas jarang menjadi afrodisiak. Faktanya, untuk sebagian besar, iritabilitas mematikan libido, karena jengkel adalah perasaan yang mendorong penetapan batas bukan koneksi.
Namun, ada kalanya kamu ingin berhubungan seks dengan pasangan meskipun sedang kesal dengannya atau orang lain.
Hal-hal seperti keintiman emosional dan orgasme bisa lebih sulit dicapai saat berhubungan seks dan merasa terganggu.
Khawatir
Kekhawatiran adalah contoh utama bagaimana emosi mengendalikan seks. Ketika khawatir, lebih sulit untuk berhubungan seksual.
Dan ketika otak berada di mana-mana dan fokus pada potensi bahaya, lebih sulit untuk mendapatkan mood untuk seks atau menikmatinya.
Otak Anda adalah organ seksual terbesarmu, ini berarti perlu fokus pada hal-hal yang membuatmu maju.
Namun, kekhawatiran dan kecemasan tidak selalu menghalangi seks atau libido yang hebat. Seberapa besar perasaan ini memengaruhi hasrat untuk berhubungan seks sebagian tergantung pada pola keterikatan juga.
Kebahagiaan
Kebahagiaan dan kegembiraan adalah tentang menghubungkan, menjadi dekat, dan berbagi kesenangan.
Ini membantu menjelaskan mengapa kebahagiaan menghasilkan lebih banyak hasrat dan seks yang lebih baik.
Ketika bahagia, lebih banyak hasrat dan gairah seksual. Kamu cenderung ingin memberi dan menerima kesenangan yang membuatmu menjadi pasangan yang lebih murah hati di ranjang.