MATA INDONESIA, JAKARTA – Bank digital kita tengah digandrungi masyarakat luas lantaran penggunaannya praktis dan mudah. Misalnya, untuk melakukan pembukaan rekening tanpa harus ke kantor cabang, nasabah cuma melengkapi semua persyaratan secara online.
Meski demikian, nasabah juga harus berhati-hati karena di balik semua kemudahan itu, terbuka peluang untuk diretas dan dibobol oleh oknum tak bertanggungjawab. Buktinya, baru-baru ini ada kasus nasabah Jenius BTPN yang mengalami kehilangan uang di rekeningnya.
Untuk Pengamat IT sekaligus Chief Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah pun memberikan sejumlah tips agar aman dari pelaku kejahatan online yang menyasar rekening bank digital.
Yang pertama, ia menganjurkan agar jangan pernah memberikan informasi pribadi kepada orang lain. Bahkan ke pihak bank. “Jangankan ke bank, ke saudara sendiri juga jangan pernah kasih infonya,” ujarnya, baru-baru ini.
Kedua, pemilik rekening juga harus memastikan keamanan terhadap email yang digunakan di akun bank digital yang digunakan. Pasalnya email dan nomor hp ini menjadi sejumlah data yang sangat penting dalam akun bank digital.
“Jika terjadi peretasan pada email maupun nomor hp, maka identitas bisa dibobol oleh pihak penipu,” katanya.
Ketiga, pemilik akun juga jangan sembarangan untuk mengklik tautan yang tidak jelas. Hal ini untuk meminimalisir phising. Misalnya oknum penipu itu akan memberikan link website yang namanya mirip dengan nama bank. Untuk itu, diharapkan untuk memastikan dulu kebenarannya di website resmi bank.
“Jadi think before klik, jangan sampai jadi korban phising atau website palsu,” ujarnya.
Keempat, jika merasa telepon mencurigakan atau tidak meyakinkan langsung hubungi call center resmi dari bank. “Tanyakan ke bank, apa yang dibicarakan oleh penelepon tadi, hati-hati jangan sampai terjebak,” katanya.