Ingin Tidur Tetap Berkualitas? Hindari 4 Minuman Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tidur yang berkualitas merupakan dambaan dari setiap orang, sehingga penderita insomnia tidak ragu bila harus mengonsumsi obat untuk membantu supaya tidur lelap.

Kesulitan tidur ini secara tidak sadar ternyata juga dipengaruhi oleh beberapa minuman yang umumnya dikonsumsi di malam hari. Hal ini justru berdampak negatif bagi kualitas tidur pada malam hari.

Padahal, setiap orang membutuhkan kualitas tidur yang baik agar pada pagi hari bisa bersemangat untuk menjalani aktivitas. Mengutip dari Sleep Education, terdapat 4 minuman yang sebaiknya dihindari saat akan beristirahat.

Pertama, yaitu menghindari mengonsumi alkohol. Minuman yang mengandung alkohol ternyata membawa dampak negatif. Efeknya adalah bisa mengganggu pola tidur karena meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil di malam hari.

Kedua, yakni menghindari mengonsumsi kopi. Apabila mengonsumsi minuman ini pada siang hari bisa berdampak negative karena bisa menunda jam tidur. Studi berjudul Caffeine Effects on Sleep Taken 0,3 or 6 Hours before Goin menjelaskan bahwa mengonsumsi kafein enam jam sebelum waktu tidur bisa mengurangi total waktu tidur hingga satu jam.

Ketiga, yaitu tidak mengonsumsi minuman berenergi. Mengingat, kandungan kafein di dalamnya bisa menyebabkan kesulitan tidur. Terlebih, minuman berenergi mengandung kafein dua hingga tiga kali lebih banyak daripada soda atau kopi.

Keempat, yaitu mengonsumsi soda sebelum tidur. Hal ini disebabkan kandungan kafein dan gula yang bisa memengaruhi tidur pada malam hari. Dengan mengonsumsi soda yang terlalu banyak bisa menyebabkan tubuh menjadi kurang istirahat.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini