Heboh Meghan Markle Ngamuk Saat Kakinya Difoto, Si Fotografer Beberkan Penyebabnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah menyandang status istri Pangeran Harry, segala aksi Meghan Markle tak pernah lepas dari perhatian publik.

Kali ini, Meghan pun kembali jadi perbincangan lantaran dikabarkan “mengamuk” saat seorang fotografer ingin mengambil gambar bagian kakinya.

Seorang juru kamera pun membenarkan kabar tersebut. Dikutip dari New Idea, Rabu, 27 Mei 2020, fotografer tersebut mengatakan, butuh usaha keras untuk memotret Meghan Markle.

Ia pun membeberkan jika Meghan melarang setiap fotografer untuk memotret bagian kakinya. “Orang-orang mengatakan padaku ‘Bersiaplah karena dia (Meghan) banyak maunya’. Mereka biasa memanggilnya sang ‘putri’,” katanya.

Bahkan, fotografer tersebut juga mengatakan ada seorang koleganya yang trauma akibat dimarahi Meghan usai memotret kakinya.

“Dia mengatakan padaku bahwa ketika pengambilan gambar kakinya (Meghan) dan aku tak lagi ingat saat itu apakah mereka telah memberi tahuku sebelumnya atau tidak, tetapi aku mengerti bahwa ia membenci kakinya,” katanya.

“Ketika dia mengambil gambar kaki Meghan, mereka (tim Meghan) langsung memandangnya seolah mengatakan ‘apa yang kamu lakukan?’ dan mereka berkata bahwa pemotretan telah selesai,” lanjutnya.

Ternyata, Meghan tak suka bagian kakinya difoto lantaran memiliki bekas luka di jari kakinya. Bekas luka itu terlihat jelas terlebih saat ia bertelanjang kaki.

“Bekas luka Meghan adalah 100 persen karena operasi bunion terbuka. Bekas luka memiliki panjang 4-5 cm, jenis operasi tersebut bisa sangat menyakitkan dan bisa memakan waktu hingga tiga bulan sebelum pasien bisa memakai sepatu berhak lagi,” ujar ahli bedah ortopedi Kumar Kunasingnam, dikutip dari The Sun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini