Heboh Istilah Hipospadia, Bisa Sebabkan Masalah Seksual?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya tengah dihebohkan oleh Aprilia Manganang, mantan atlet voli wanita yang kini dinyatakan sebagai pria. Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Hal tersebut diketahui setelah Aprilia melakukan pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Andhika pun menyampaikan, kondisi yang dialami Aprilia disebut dengan istilah hipospadia.

Dilansir dari Alodokter, hipospadia adalah suatu kelainan di mana letak lubang kencing pada bayi laki-laki tidak normal. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan sejak lahir.

Lantas, apakah hipospadia bisa menyebabkan masalah seksual pada pria?

Pasien yang mengalami hipospadia sejak lahir harus segera ditangani. Pasalnya, penderita hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat dewasa.

Dilansir dari Halodoc, selain menyebabkan seseorang sulit untuk buang air kecil, hipospadia juga dapat menyebabkan masalah seksual. Salah satu masalah yang dapat terjadi berhubungan dengan seksual adalah membuat pria tersebut sulit bereproduksi.

Masalah lainnya yang berhubungan dengan seksual adalah penis yang melengkung saat ereksi. Gangguan tersebut disebut juga dengan chordee. Seorang pria yang mengidap gangguan ini akan kesulitan melakukan hubungan seksual.

Tak hanya itu, hipospadia yang tak ditangani dengan segera bisa berakibat fatal. Salah satunya kemandulan untuk pria.

Maka, penting untuk mendiagnosis secara dini gangguan hipospadia khususnya saat bayi. Jika seorang bayi mengidap gangguan ini pada penisnya, diperlukan operasi sedini mungkin agar gangguan tersebut dapat diatasi. Hal ini dapat dilakukan ketika bayi berusia 6 hingga 12 bulan.

Jika sudah ditangani dengan cepat, gangguan tersebut dapat langsung diatasi. Dengan begitu, tak akan menimbulkan masalah seksual di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini