Duh, Instagram Arie Kriting Di-report Netizen Gegara Kritisi PON Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Polemik Ikon PON Papua masih jadi perbincangan hangat netizen. Terbaru, muncul kabar akun Instagram komika Arie Kriting di-report netizen usai memberi kritikan soal ditunjuknya Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai ikon acara tersebut.

Peristiwa itu terlihat di akun Twitter, @areajulid. Nampak sebuah tangkapan layar memperlihatkan chat grup Telegram yang meminta agar akun IG Arie di-report.

“Teman-teman mohon perhatiannya, Arie Kriting semakin mencari masalah, ibu Nagita sedang hamil, bagi yang setuju mari report account Arie Kriting sama-sama,” tulis seorang netizen dalam chat tersebut.

Netizen itu pun mengirimkan link akun IG Arie dan mengajak rekan-rekannya untuk me-report. Aksi itu dilakukan usai Arie mengkritik Nagita sebagai ikon PON Papua 2021.

Alhasil, kejadian itu pun membuat Arie kaget. Pasalnya, ia tak bermaksud menghujat atau menjatuhkan Rans. Melainkan hanya menyuarakan aspirasinya.

Peristiwa ini pun menjadi perbincangan baru warganet. Tak sedikit netizen menyayangkan aksi tersebut sehingga menyudutkan Arie.

“Padahal, Arie lebih ke mengkritik pemerintah yang gak milih perempuan Papua jadi duta,” kata akun ineffableica.

“Orang kalo udah fanatik kadang akalnya gak dipake,” tulis akun yourluf.

Ikon PON Papua 2021 memang masih menjadi kontroversi setelah pasangan bos Rans Entertainment, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ditunjuk oleh PB PON. Isu ini pun membuat Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali buka suara.

Hingga kini, masalah tersebut masih dikomunikasikan oleh Menpora dan pihak PB PON. Belum ada keputusan apakah Nagita dan Raffi akan diganti dari Ikon PON Papua 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini