Ditanya Kapan Nikah, Ini Jawaban RM BTS

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Boyband asal Korea Selatan Bangtan Boys atau BTS saat ini tengah berada di puncak kejayaan mereka. Sejumlah album dan sederet prestasi pun berhasil mereka torehkan.

Sukses dengan karier dan penghargaan yang mereka raih, para ARMY – sebutan untuk fans BTS, tampaknya penasaran kapan dan bagaimana idola mereka mengakhiri masa lajang.

Melansir Koreaboo, Minggu, 10 April 2022, setelah konser “PERMISSION TO DANCE ON STAGE”, seorang penggemar bertanya kepada RM BTS, “Kapan kamu berencana menikah?”

Meski singkat, pertanyaan tersebut tampaknya sukses membuat RM terkejut. Pria bernama lengkap Kim Nam-joon itu langsung menjawab dengan jawaban yang mudah dipahami banyak orang.

“Saya tidak tahun” jawab RM singkat.

Karena hidup tidak dapat diprediksi dan bahkan rencana terbaik pun bisa gagal, RM tampaknya menyerahkan urusan asmara dan pernikahannya ke tangan takdir.

Sebelumnya, pertanyaan serupa juga pernah dilontarkan oleh penggemar kepada para personel BTS. Dan jawaban RM kala itu bahwa ia ingin menikah di rentang usia 32-33 tahun dan saat ini usianya menginjak 27 tahun.

Artinya lima tahun lagi, RM BTS mungkin akan mengakhiri kesendiriannya. Para ARMY pasti nggak sabar menyaksikan RM bersanding dengan perempuan pujaannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini