Presiden Jokowi Ingatkan Pemilu 2024 Tak Diwarnai Isu SARA, Karena Berdampak Buruk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi mengingatkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak diwarnai isu suku,agama, ras dan antargolongan (SARA).

karena Indonesia memiliki pengalaman buruk dengan penggunaan isu tersebut.

Hal itu diungkapkan Presiden saat memberi pengantar pada Rapat Persiapan Pemilu dan Pilkada 2024, Minggu 10 April 2022.

“Jangan membuat isu-isu yang tidak baik, terutama isu politik yang tidak baik terutama isu politik identitas yang mengedepankan isu SARA ” ujar Jokowi.

Indonesia memiliki pengalaman yang tidak baik pada pemilu sebelumnya dengan politik identitas.

Maka, Presiden Jokowi mengharapkan Pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 bebas isu itu.

Presiden Jokowi mengharapkan pejabat terkait mampu menjelaskan dengan baik hal itu kepada masyarakat.

Termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang segera dilantik Selasa 12 April 2022 .

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini