Bukan Sembako, Warga AS Malah Borong Anak Ayam

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON DC – Lockdown akibat pandemi corona (COVID-19) mengakibatkan panic buying, tak terkecuali warga Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk bertahan hidup di dalam rumah saat situasi di luaran mulai tidak kondusif.

Namun, ada yang unik di Negeri Paman Sam ini. Jika biasanya banyak orang yang memborong bahan sembako atau alat kebersihan saat panic buying, orang-orang di Amerika justru memborong anak ayam.

Lha kok bisa? Jadi, dalam beberapa minggu terakhir, banyak laporan yang menyebut bahwa beberapa negara seperti Utah, Missouri dan Texas telah terjadi panic buying yang memborong anak ayam.

Dilansir dari Fox News, Jumat 10 April 2020, panic buying akan anak ayam itu terjadi karena didorong oleh kecemasan masyarakat. Mereka khawatir akan persediaan bahan makanan seperti daging dan telur ayam selama pandemi COVID-19.

Karenanya masyarakat setempat memilih memborong anak ayam untuk dipelihara sehingga dapat dimanfaatkan hasilnya. Sebab, harga telur yang ada juga sudah lebih mahal dari biasanya dan rak-rak di supermarket juga sudah mulai kosong.

Fenomena memborong anak ayam ini terjadi pada toko kelontong bernama Ogden Intermountain Farmers Association di Utah. Toko itu telah menjual lebih dari 1.000 anak ayam dalam satu hari, lapor Deseret News.

Sementara toko Strutty’s Feed dan Pet Supply di Spring Branch, Texas telah menjual sebanyak 300 hingga 350 ekor per minggu.

Bukan hanya di Amerika saja, bahkan di Lebanon pun penjualan pada anak ayam meningkat tajam hingga 100% pada tahun 2020. Salah satu toko di sana juga telah menjual 250.000 anak ayam per minggunya.

Duh, yang pasti, dengan segala konsekuensi, mereka harus siap merawat anak ayam yang mereka beli!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini