Bella Hadid Akui Banyak Merek Berhenti Kerja Sama Dengannya dan Kehilangan Teman Karena Dukung Palestina

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Bella Hadid memang seorang model yang secara terbuka mengakui keluarganya keturunan Muslim asal Palestina. Ia pun mendukung Palestina secara blak-blakkan yang justru jadi berpengaruh pada kariernya.

Melansir dari Just Jared, model yang berusia 25 tahun itu mengungkapkan beberapa merek ternama telah ‘mundur’ untuk bekerja sama dengannya. Bahkan, kini ia kehilangan banyak teman karena keyakinannya itu.

Ia mengungkapkan, alasannya adalah hanya karena dia mendukung Palestina. Selain itu, ia juga berbicara soal konflik antara negara asal ayahnya dan Israel.

“Ada begitu banyak merek yang berhenti bekerja denganku. Banyak teman juga telah ‘memunggungiku’. Aku punya teman-teman yang benar-benar menjatuhkanku,” katanya.

Bella Hadid juga mengaku, temannya yang sudah bersama selama tujuh tahun pun menjauhinya dan tidak mengizinkannya lagi masuk ke rumah mereka.

“Niatku adalah bahwa kebenaranku mungkin dapat mencerminkan kebenaran orang lain. Saat aku berusia 14 tahun, aku menulis, ‘Bebaskan Palestina’, di tanganku secara harfiah dengan bunga di cat. Dan aku disebut-sebut dan langsung dihujat sebagai orang yang membenci orang lain,” tuturnya.

“Aku tidak takut dalam hal ini. Aku benar-benar percaya, itu seperti apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi lebih besar dariku. Jika aku kehilangan setiap pekerjaan, alasan mengapa aku melakukan semua pekerjaan yang kulakukan adalah untuk sampai ke titik ini,” tambahnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini