Belajar dari Almarhum Sutopo, Lakukan 4 Tips Ini Jika Kamu Perokok Pasif

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Publik tanah air baru saja dikejutkan dengan kabar meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Almarhum meninggal lantaran mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4.

Untuk diketahui, semasa hidup Sutopo Purwo sendiri adalah sosok yang selalu menerapkan pola hidup sehat. Ia juga bukan seorang perokok.

Namun, secara tak sengaja, ia menjadi perokok pasif. Sutopo terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya. Hingga akhirnya, suatu ketika dokter memvonisnya sudah menderita kanker paru stadium 4.

Nah gaes, mengambil pelajaran dari almarhum Sutopo, kita harus semakin menyadari betapa bahayanya rokok. Bahkan si perokok aktif yang hanya terpapar asapnya saja bisa ikut mengalami efek yang demikian fatal.

Karena itu, sebisa mungkin hindari asap rokok. Jangan sampai kamu jadi perokok pasif. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari paparan asap rokok.

1. Mintalah dengan sopan kepada perokok agar tidak merokok saat bersama kamu. Jika hal itu tidak berhasil, kamu harus menjauh agar tidak menghirup asap rokoknya.

2. Buatlah rumahmu bebas dari asap rokok demi kesehatan seluruh anggota keluarga. Larang siapa saja yang ingin merokok di dalam rumah.

3. Asap rokok bisa ditemui di sejumlah tempat umum seperti bus, warung hingga kafe. Jika kamu sedang berada di tempat umum, usahakan pilih tempat atau area non-smoking ya.

4. Saat berada di luar rumah, kamu bisa menggunakan masker untuk meminimalisir paparan asap rokok.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini