Begini Ciri Khas Liburan ala Backpacker

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Backpacker adalah orang yang berwisata menggunakan tas ransel yang berjalan ke suatu tempat tanpa membawa keperluannya yang membuat berat saat membawanya. Backpacker juga menjadi istirahat untuk mereka yang liburan dengan budget yang minim.

Sebagai seorang backpacker, isi dari bawaan pun tidak muluk-muluk. Hanya berisikan perlengkapan yang penting saja saat di bawa. Cara berpakaian backpacker pun terbilang sangat simple dengan modal kemeja panjang dan celana pendek pun jadi.

Backpacker memang menjadi daya tarik di kalangan anak muda sekarang ini. dengan keunikan yang ditonjolkan, backpacker punya caranya sendiri untuk mengatur perjalanannya sehingga menjadi efisien.

Konsep tersebut sudah dipikirnya matang-matang saat ingin berpergian jauh. Daftar kota yang ingin dituju juga harus mempunyai perkiraan yang matang sehingga tidak akan berubah jalan.

Seru nya menjadi backpacker, ketika hendak tidur dan kehabisan ongkos, masjid jadi andalan untuk tempat singgah sementara. Bukan soal membayar untuk penginapan, selagi masih ada yang gratis kenapa harus bayar. Lebih baik uangnya dipakai untuk kepentingan lainya agar bisa terus jalan ke tempat tujuan akhir.

Makan di warteg juga sangat popular di kalangan backpacker. Selain murah dan bikin kenyang, dari segi rasa juga tidak ketinggalan. Biasanya untuk soal makan memang tidak pilih-pilih dari karena yang terpenting perut terisi agar menambah stamina.

Perjalanan sebagai seorang backpacker pun penuh dengan  ardrenalin. Dari menumpang angkutan hewan dan memberhentikan truk besar, mereka juga memberanikan diri demi mendapat tumpangan gratis.

Reporter: Muhammad Rizky Hidayat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini