MATA INDONESIA, JAKARTA – Ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon memang menyisahkan duka yang mendalam. Diketahui, ledakan tersebut diakibatkan dari 2.450 ton bahan kimia amonium nitrat yang telah disimpan sejak 2014.
Pasca ledakan tersebut, udara di kota Beirut kini tercemar oleh gas beracun nitrous oxide atau N2O yang diakibat dari bahan kimia amonium nitrat.
Nitrous oxide merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau. Namun, jika terhirup, sifat sedatif atau menenangkan dari gas ini bisa menyebabkan keracunan.
Jenis gas yang juga dikenal sebagai ‘gas tawa’ ini pun bisa membuat penghirupnya merasakan halusinasi atau distorsi suara. Jika terus terhitup, tidak menutup kemungkinan bahaya nitrous oxide bisa memicu komplikasi.
Gejala-gejala akut yang bisa timbul dari nitrous oxide seperti pusing, mual, keringat berlebih, menggigil, sakit kepala hingga tak sadarkan diri.
Maka dari itu, warga Beirut diimbau menggunakan masker dan tetap berada diruangan guna menghindari terpaparnya gas beracun ini.