Sri Mulyani Bersyukur Warga Miskin Tak Terpuruk di Tengah Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani bersyukur dengan kondisi kesehatannya yang baik dan Indonesia yang mulai berusaha bangkit. Terutama program perlindungan sosial yang hasilnya terus meningkat sehingga masyarakat tidak semakin terpuruk di tengah Pandemi Covid19 ini.

“Saya bersyukur karena Sang Pencipta telah memberikan kesehatan kepada Saya ditengah-tengah persoalan bangsa yang sedang berusaha bangkit. ⁣⁣⁣⁣Saya juga bersyukur melihat perkembangan realisasi program perlindungan sosial yang kian hari kian menunjukkan peningkatan hasil,” begitu pernyataan menteri keuangan terbaik Asia dan dunia seperti dikutip Kamis 6 Agustus 2020.

Menurut Ani, begitu panggilan akrabnya, mulai 4 Agustus 2020 sudah tercatat Rp 85,34 Triliun bantuan perlindungan sosial sudah disalurkan.

Penyalurannya kepada 40 juta orang kelompok miskin hingga tidak mampu dalam Program Keluarga Harapan (PKH), 80 juta orang untuk kartu sembako, 40 juta orang untuk penerima bansos tunai, dan 24 juta orang untuk bantuan langsung tunai desa.

Selain itu, untuk diskon listrik, telah diterima oleh 27 juta rumah tangga untuk kelompok 450 watt dan 7 juta rumah tangga untuk kelompok 900 watt.

Berbagai bantuan itu bertujuan agar masyarakat tidak semakin terpuruk akibat pandemi yang kita semua tidak ada yang tahu kapan akan berakhir.⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Dia juga menegaskan Pemerintahan Jokowi akan terus memperbaiki dan mencari solusi agar bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tepat sasaran.

Selain itu, Ani meminta kita semua bisa melalui Pandemi Covid19 ini dengan baik. Maka harus selalu waspada, jaga jarak, jaga kesehatan, dan tetap merawat harap.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini