Bahaya Nggak, Bangun Pagi Langsung Berdiri?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Susah bangun pagi menjadi masalah klasik yang selalu dialami semua orang. Namun, pernah kah Anda mendadak pusing ketika memaksakan langsung berdiri saat bangun pagi?

Banyak yang mengatakan ini terjadi karena jantung terbebani dan bisa berakibat fatal. Benarkah demikian?

Ahli jantung dr Aron Husink, SpJP, mengatakan prinsipnya aliran darah itu adalah cairan, yang mana setiap carian pasti ada tekanan yang akan mengisi ruang-ruang yang akan diisinya.

Menurut dr Aron, saat tidur tekanan darah seseorang akan turun. Jika saat bangun dipaksakan untuk langsung berdiri, maka cairan tubuh akan tertarik oleh gravitasi menuju ke arah kaki. Hal yang sama terjadi pada darah, yang juga merupakan cairan.

Pada orang sehat, pembuluh darah masih bagus dan denyut jantung masih kuat, maka kondisi ini tidak jadi masalah. Dalam sekejap, jantung bisa menarik kembali darah yang turun ke arah kaki, sehingga kepala tidak terasa pusing.

Tetapi bagi orang yang ada riwayat lemah jantung, atau usia lanjut, sistem kompensasinya tidak semulus pada orang sehat. Mendadak berdiri saat bangun tidur membuat tensi atau tekanan darah drop dan suplai oksigen di otak berkurang. Ini yang menyebabkan rasa pusing. “Ini disebut hipotensi ortostatik,” katanya.

Kondisi ini, menurut dr Aron tidak berbahaya. Ini terjadi hanya karena perubahan posisi dari telentang ke duduk atau bahkan berdiri tegak.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini