Annisa Pohan Keguguran: Sudah Takdir Allah, Tak Ada Kata Putus Asa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kabar duka datang dari Annisa Pohan yang mengalami keguguran. Dia menyebut, apa yang terjadi sudah takdir Allah dan sama sekali tak ada perasaan putus asa.

Dokter terpaksa melakukan kuret kepada Annisa karena janinnya terlalu kecil dan tidak detak jantung ketika kandungan memasuki usia tujuh minggu. Tindakan itu dilakukan dokter pada 2 Juli 2022.

Istri dari Agus Yudhoyono itu tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini. Dia mengatakan, apa yang terjadi merupakan takdir Allah SWT.

“Namun Qadarullah, mungkin Allah punya rencana lain yang lebih baik. Bagi saya dan mas Agus yang telah bertahun-tahun ikhtiar untuk menambah keturunan, diberikan kesempatan untuk dapat positif hamil adalah anugerah yang luar biasa dari Allah,” katanya.

“Ketika harus mengalami keguguran, tentu menjadi hal yang sangat berat untuk kami. Namun kami ikhlas, dan meyakini bahwa ketetapan Allah SWT adalah yang terbaik. Walau begitu, kami hanya hamba Allah yang lemah, airmata dan sedih ini susah sekali untuk dibendung, dan berharap waktu yang akan menyembuhkannya,” ujarnya.

Annisa bersyukur punya suami yang senantiasa menemani, menyemangati, dan menghibur dalam kondisi sepert ini. Dia tetap bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Allah.

“Sebagai manusia biasa tidak semua hal bisa kita dapatkan, tapi sebagai hamba kita hanya bisa memohon ridho dan kasih Allah semata. Sekarang saya sedang dalam tahap pemulihan, dan alhamdulillah hari ini sudah lebih baik setelah prosedur kemarin. Ke depan, hidup harus terus berjalan dengan baik, dan tidak ada kata putus asa,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Fasyanes Kulon Progo Siap 24 Jam Antisipasi Lonjakan Pasien saat Nataru

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo tengah mengintensifkan layanan kesehatan guna mengantisipasi peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Langkah ini merupakan bagian dari upaya rutin dalam menghadapi hari besar keagamaan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini