MATA INDONESIA, JAKARTA – Publik tengah dihebohkan dengan dugaan penyelewengan dana yang dilakukan yayasan sosial Aksi Cepat Tanggap (ACT). Organisasi itu diketahui melakukan korupsi dana umat yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hingga hari ini, warganet ramai menyerukan tagar #JanganPercayaACT di sosial media hingga menjadi trending topic di Twitter. Mereka ngamuk lantaran organisasi yang digadang-gadang gercep melakukan pengumpulan dana malah menyelewengkan uang tersebut.
Aksi Cepat Tanggap Cuan
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) goyah akibat penyelewengan. Ada transfer untuk kepentingan pribadi petinggi ACT.
Benarkah???
Klo benar sungguh terlalu!
Hidup mewah dari penyelewengan donasi pic.twitter.com/UMrTt5EIos— Ary Prasetyo???? (@Aryprasetyo85) July 3, 2022
“ACT = Aksi Cepat Tanggap, ACT = Aksi Cepat Transfer.”
ACT = Aksi Cepat Tanggap ❌
ACT = Aksi Cepat Transfer ✅ pic.twitter.com/IKvDMMcBQp— Nini Tulalit ?????? (@vita_AVP) July 4, 2022
“Klo benar sungguh terlalu! Hidup mewah dari penyelewengan donasi.”
Pantes sering bgt dapet email dr act pdhal udah gak sedekah disini skitar 4thn lalu rupanya buat dana sedekah para pengurus aksi cepat tanggap ? pic.twitter.com/58mg7RKZEk
— iniMasBudi ? (@IniMasBudi) July 4, 2022
“Pantes sering bgt dapet email dr act pdhal udah gak sedekah disini skitar 4thn lalu rupanya buat dana sedekah para pengurus aksi cepat tanggap.”
Begitu ungkapan warganet mengetahui dugaan penyelewangan dana yang dilakukan ACT.
Sementara itu, gaji para petinggi ACT juga terbongkar dan menjadi sorotan. Usut punya usut, mereka mendapat sedikitnya 80-250 juta Rupiah per bulan. Hal itu diungkap oleh pemilik akun Twitter, @na_dirs.
“Gaji sebulan 250 juta. Presiden? Bukan, Menteri? Bukan, Ketum PBNU atau PP Muhammadiyah? Bukan,” cuitnya.
Di sisi lain, sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak ACT terkait dengan beredarnya kabar miring soal yayasan tersebut. Namun, warganet sudah kehilangan kepercayaan pada organisasi tersebut dan meminta pihak berwajib untuk segera mengatasi isu ini.