Alasan Nyamuk Suka Gigit Orang Gol Darah O, Rasanya Enak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Biasanya saat musim hujan tiba, atau bahkan musim panas sekalipun, nyamuk-nyamuk akan mulai bermunculan dan menganggu aktivitas manusia. Gigitan nyamuk memang menyebalkan, karena mereka menggigit kulit untuk mengisap darah. Belum lagi kalau ternyata nyamuk yang menggigit tersebut adalah pembawa virus demam berdarah.

Sejumlah penelitian ternyata menemukan ada orang dengan tipe tertentu yang paling diincar oleh nyamuk, di antaranya adalah orang yang mudah berkeringat, orang yang memakai pakaian berwarna gelap, hingga orang yang bergolongan darah O.

Para ilmuwan pertama kali mendapat penemuan mengenai orang bergolongan darah O lebih disukai nyamuk pada tahun 1972. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Entomology itu, diketahui 83 persen nyamuk lebih menyukai orang yang bergolongan darah O. Sementara pada mereka yang memiliki golongan darah tipe A, hanya sebesar 46,5 persen.

Orang dengan golongan darah O paling disukai nyamuk karena darahnya terasa ‘lebih enak’. Bahkan, menurut sebuah penelitian, spesies tertentu dari serangga lebih suka mendarat di kulit orang dengan golongan darah O, hampir dua kali lebih sering daripada di kulit orang dengan golongan darah A.

Untuk diketahui, manusia mengeluarkan bahan kimia tertentu melalui kulit. Bahan kimia yang dihasilkan akan tergantung pada DNA dan golongan darah. Seorang ahli entomologi medis dan ahli nyamuk Universitas Florida bernama Jonathan Day menyebutkan, beberapa bahan kimia ini seperti asam laktat yang dapat menarik lebih banyak nyamuk. Dari sekian golongan darah, ternyata orang bergolongan darah O yang lebih sering mengeluarkan bahan kimia melalui kulit mereka.

Meskipun nyamuk lebih tertarik kepada orang-orang dengan golongan darah O, itu bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan nyamuk selalu memilih mereka daripada orang lain. Dirangkum dari Klikdokter, berikut ini beberapa penyebab lainnya nyamuk memilih orang untuk digigit:

  1. Karbon dioksida dan keringat

Semua orang mengeluarkan karbon dioksida saat bernapas, dan bahkan akan mengeluarkannya lebih banyak lagi ketika berolahraga.

Ternyata nyamuk dapat mendeteksi perubahan karbon dioksida di lingkungannya. Peningkatan karbon dioksida bisa menjadi sinyal kepada nyamuk bahwa ada inang potensial di dekatnya.

Maka dari itu, seseorang yang didekati nyamuk bisa jadi karena lebih banyak mengeluarkan karbon dioksida ketimbang orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, nyamuk pun akan lebih suka jika mangsanya berkeringat. Pasalnya, nyamuk lebih suka dengan suhu tubuh yang hangat, serta aroma asam laktat dan amonia dari keringat manusia.

  1. Memakai pakaian berwarna gelap

Penelitian telah menunjukkan bahwa nyamuk tertarik pada warna hitam ataupun warna-warna gelap lainnya. Sayangnya, belum diketahui mengapa mereka menyukai hal tersebut.

  1. Wanita hamil

Hamil juga termasuk kondisi yang disukai oleh serangga kecil pengisap darah itu. Pasalnya, dilansir dari laman resmi Perhimpunan Entomologi Indonesia, ibu hamil mengeluarkan 21 persen karbon dioksida lebih banyak ketimbang mereka yang tidak hamil. Tidak hanya itu, suhu tubuh ibu hamil juga lebih hangat 0,7 derajat.

  1. Peminum alkohol

Sebuah penelitian melaporkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman beralkohol akan lebih menarik perhatian nyamuk dibandingkan mereka yang tidak. Sebab, alkohol dapat meningkatkan etanol pada keringat sekaligus menaikkan suhu tubuh.

  1. Bakteri di kulit

Dari sekian banyak bagian tubuh, yang menjadi bagian favorit nyamuk untuk digigit adalah kaki. Hal ini rupanya bukan tanpa sebab. Penelitian pada tahun 2011 menyebutkan bahwa kaki merupakan area tempat tinggal dari koloni bakteri tertentu.

Diketahui, pada saat mandi, kaki menjadi bagian yang kerap dilupakan untuk dibersihkan sehingga bakteri masih tertinggal di sana. Dengan demikian, nyamuk lebih suka menggigit dan mengisap darah di bagian tubuh yang paling banyak mengandung bakteri tersebut.

  1. Tingkat metabolisme seseorang

Terdapat penelitian yang menunjukkan tingkat metabolisme seseorang bisa menarik nyamuk. Semakin tinggi tingkat metabolisme orang itu, maka semakin banyak karbon dioksida yang dihasilkan sehingga membuatnya lebih menarik bagi nyamuk.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini