MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejak dahulu kala, benda terbang tak teridentifikasi atau an unidentified flying object (UFO) cukup menyita perhatian publik.
Melansir dari The New Yorker, para astronom di University of Hawaii menemukan obyek aneh yang melewati tata surya kita pada 19 Oktober 2017. Awalnya, jenis objek itu menjadi pedebatan.
Sebab, jika digolongkan sebagai komet, obyek itu memiliki garis orbit yang tidak biasa. Bila digolongkan sebagai asteroid, obyek tersebut tidak terlihat memiliki ekor yang panjang.
Akhirnya, mereka menamai objek tersebut dalam bahasa Hawaii “Oumuamua” yang berarti “pramuka” dan diucapkan “oh-MOO-ah-MOO-ah”.
Sejak saat itu, ilmuwan dari seluruh dunia mulai bekerja untuk menganalisis Oumuamua. Namun, mereka mengalami kesulitan sebab data dari obyek asing itu sangat terbatas. Oumuamua sendiri baru diketahui keberadaannya setelah masuk tata surya kita.
Bersamaan dengan itu, Abraham Avi Loeb, Fisikawan Teoretis Israel – Amerika, menyatakan sesuatu yang kontroversial jika Oumuamua mungkin merupakan bagian dari teknologi alien. Hal itu ia sampaikan dalam bukunya Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth.
Dilansir dari Scientific American, Loeb merupakan seorang ahli astrofisika di Universitas Harvad. Ia telah menghasilkan ratusan penelitian perintis seperti lubang hitam, ledakan sinar gamma, dan awal alam semesta.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, namanya mulai terkenal setelah ia membahas topik kontroversial, yaitu alien.
Oumuamua sendiri memiliki bentuk seperti cerutu atau panekuk sepanjang 100 meter. Obyek asing itu pun memiliki warna seperti kilauan logam yang terbakar. Yang paling aneh, Oumuamua melaju sangat cepat setelah melewati matahari. Ini berbeda dengan benda luar angkasa lainnya yang akan melambat setelah melewati matahari.
Menurut Loeb, kemungkinan yang paling masuk akal jika Oumuamua sebenarnya adalah sebuah pesawat luar angkasa berbentuk lembaran pipih dan ringan buatan teknologi alien.
Pernyataan dari pria 59 tahun itu menjelaskan bahwa elemen yang terdapat pada Oumuamua mempercepat laju obyek asing itu ketika mengitari pusat tata surya, yaitu matahari,
Pada akhir 2018, Loeb dan rekannya, Shmuel Bialy, menerbitkan sebuah makalah di Astrophysical Journal Letters, yang mengatakan jika Oumuamua merupakan kontak pertama manusia dengan alien.
Dari data yang telah dikumpulkan Loeb, ia menemukan sesuatu yang tidak masuk akal dan tidak dapat dijelaskan, yaitu Oumuamua bergerak dengan kecepatan 16 mil per detik.
Loeb menambahkan, mungkin saja Oumuamua tidak sengaja ditembakkan oleh alien ke tata surya. Sehingga, benda itu memiliki tujuan yang tidak jelas dan terombang-ambing di tata surya.
“Oumuamua merupakan sebuah teknologi canggih yang sudah dibuang oleh alien. Ini adalah penjelasan yang masuk akal untuk misteri Oumumua. Meski dalam kondisi yang terbatas, kami akan mempertimbangkan untuk mereplikasi mereka ketika kami berhasil menjelajahi ruang antar bintang” katanya.
Ide dari Loeb itu telah membuatnya berselisih dengan sesama astronom. Dalam majalah Forbes, Astrofisikawan Ethan Siegel, menyebut Loeb sebagai “ilmuwan yang pernah dihormati” dan telah mempengaruhi publik dengan argumen tak masuk akalnya.
Reporter: Diani Ratna Utami