6 Fakta Suzy MAJORS yang Dibully Pakai Nama Panggung Sama dengan Bae Suzy

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEOUL – Suzy, anggota grup rookie MAJORS, menerima banyak komentar jahat dari netizen karena memiliki nama panggung yang sama dengan Bae Suzy. Kebanyakan dari netizen meminta dirinya untuk mengganti nama.

Kim Suzy adalah bagian dari girl grup rookie MAJORS, yang memulai debutnya pada tanggal 9 Maret tahun ini dengan ANS Entertainment. Setelah grup debut, Suzy mulai mendapatkan perhatian karena memiliki nama yang sama dengan Bae Suzy.

Sayangnya, perhatian yang diberikan publik tidak semuanya positif. Anggota girl group rookie itu mulai menerima pelecehan di Instagram pribadinya.

Beberapa penggemar Bae Suzy internasional yang toxic berkomentar, “Apakah Anda sengaja menggunakan nama panggung Suzy untuk membuat Anda terkenal? hahaha hanya ada 1 Suzy. apa yang kamu lakukan?”, “ADA SATU SUZY,” dan “SATU-SATUNYA SUZY ADALAH BAE SUZY.”

Namun, menurut salah satu penggemar MAJORS, nama Suzy adalah nama pemberiannya sendiri dan bukan nama panggung. Fan tersebut menjelaskan, “Nama aslinya adalah Kim Suzy. Hormati itu” dan telah meminta fans MAJORS lainnya untuk melindungi artis mereka.

Di tengah bullyian yang diterimanya, berikut beberapa fakta tentang Kim Suzy:

– Kelahiran 3 Juni 2001, makne kedua setelah Shinje.

– Memulai debutnya dengan MAJORS di usia 19 tahun.

– Dia muncul di konser kelas MBC “On The Starry Night of The Mountains” 2018 dan 2019.

– Di MAJORS, Suzy merupakan penari utama dan sub vokalis.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by SUZY? (@su.______.zy)

– Dia bisa balet juga lho!

– Tidak banyak yang diketahui tentang keluarganya dan Hubungan pribadinya. Dia memiliki adik laki-laki.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini