5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Di antarnya ada sejumlah komoditas yang menjadi trademark Indonesia dan langganan ekspor ke berbagai belahan dunia.

Berikut daftar 5 komoditas yang menjadi andalan Indonesia di pasar dunia versi Mata Indonesia News :

1. Kelapa Sawit

Kelapa sawit yang diproduksi di Indonesia sebagian kecil dikonsumsi di dalam negeri sebagai bahan mentah dalam pembuatan minyak goreng, oleochemical, sabun, margarine, dan sebagian besar lainnya diekspor dalam bentuk minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO).

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Negara-negara penerima kelapa sawit dari Indonesia adalah; Hongkong, India, Vietnam, Cina, Jerman, Singapura, Korea Utara, Italia, Malaysia, Thailand, Spanyol, Taiwan, Jepang, Kamboja, Sri Lanka, Prancis, Filipina, Amerika Serikat, Meksiko.

2. Karet

Karet adalah sebuah produk komoditi yang digunakan di banyak peralatan di seluruh dunia, mulai dari peralatan industri hingga peralatan rumah tangga. Ada dua tipe karet yang dikenal luas, yaitu karet alam yang dibuat dari getah pohon karet, dan karet sintetis yang dibuat dari minyak mentah.

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Daerah penghasil karet di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Lima negara yang mengimpor karet dari Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Singapura, dan Brazil.

3. Tekstil

Industri tekstil di Indonesia terbagi menjadi tiga sektor: yaitu sektor hulu, sektor menengah dan sektor hilir. Pembuatan serat (fiber) dan pemintal (spinning) terdapat di sektor hulu. Kemudian sektor menengah meliputi bidang pemintalan (spinning), pertenunan (weaving) dan pencelupan/penyempurnaan (dyeing/finishing).

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Negara yang mengekspor produksi tekstil milik Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Turki, Korea Selatan, Inggris, Uni Emirat Arab, Cina, Brasilia, Malaysia, Belgia, Italia, Belanda, Spanyol, Kanada, Saudi Arabia, Thailand, Prancis, Vietnam, dan Taiwan.

4. Kakao

Biji Kakao merupakan bahan dasar pembuatan cokelat dan bahan makanan lainnya. Sektor kakao memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian di Indonesia. Negara Indonesia juga berhasil menjadi negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia.

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Daerah terutama penghasil kakao di Indonesia adalah, Salatiga, Jawa Tengah. Kakao bubuk yang akan diekspor maupun dikonsumsi oleh rakyat Indonesia harus memnuhi standar Nasional Indonesia (SNI), dan harus mencakup standar kualitas spesifik, metode pengambilan sampel dan pengujian, kebersihan produk, pengemasan dan pelabelan.

Negara-negara pengimpor dari kakao dari Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, China, Inggris, Belgia, Hongkong, Vietnam, Singapura, Prancis, Kanada, Australia, Malaysia, Taiwan, Rusia, Belanda, Italia, Jerman, Korea Selatan, dan Denmark.

5. Kopi

Tak usah diragukan lagi bahwa Indonesia adalah termasuk negara pengekspor kopi terkuat di dunia. Kopi sendiri bahkan sudah menjadi komoditas tingkat dunia yang dianggap penting. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), tiga besar eksportir kopi dunia adalah Brazil, Vietnam dan Indonesia.

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

Daerah penghasil kopi di Indonesia adalah Aceh, Toraja, Flores, Lampung dan Jawa tengah, seperti Temanggung dan Pati. Kopi Indonesia juga sangat diminati di kancah internasional, lho!

Negara-negara tujuan ekspor kopi Indoensia adalah: Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Korea Utara, Spanyol, Jerman, Prancis, Belanda, Inggris, Australia, Filipina, India, Kanada, Thailand, Jepang, Brasilia, Uni Emirat Arab, Estonia, Rusia, dan Selandia Baru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini