Mendongkrak Indonesia Sebagai Super Power Herbal Dunia

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Ini anugerah yang selama ini, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengobatan herbal terbaik di dunia. Beragam jenis tanaman obat tumbuh subur sebagai bahan utama pembuatan jamu dan ramuan obat tradisional.


Beragam penelitian menyimpulkan tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan, subur di hutan tropis Indonesia. Dan dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies yang diketahui memiliki khasiat obat.


Tren yang mulai melihat tanaman obat sebagai salah satu alternatif pengobatan, dalam 20 tahun terakhir ini perkembangannya cukup menggembirakan. Didukung dengan kemajuan teknologi, masyarakat mulai kembali pada alam (Back To Nature). Sejumlah kalangan mendefinikannya sebagai titik bangkitnya obat-obatan herbal.


Back To Nature In Medicine adalah suatu istilah yang menggambarkan bagaimana masyarakat kembali pada pengobatan herbal dengan memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Seperti akar alang-alang sebagai obat penurun panas, daun bluntas untuk menghilangkan bau badan dan lain sebagainya. Bahkan kini, mulai banyak rumah-rumah yang menjadikan lahan pekarangannya sebagai “lahan apotik” hidup.


Jika merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, (Permenkes RI) nomor 246/MenKes/Per/V/1990, yang termasuk dalam kategori obat herbal atau obat tradisional, adalah setiap bahan atau ramuan bahan berasal dari bahan tumbuhan, hewan, bahan mineral, atau campuran dari bahan-bahan tersebut.


Secara tradisional obat-obatan tersebut jauh telah digunakan oleh para tetua kita untuk pengobatan. Kini berbagai pertimbangan yang menjadikan masyarakat Back To Nature, karena obat herbal memiliki berbagai kelebihan. Misalnya, proses penggunaannya yang dapat langsung digunakan ke sumber penyakit. Hal ini memungkinkan karena obat – obatan herbal bersifat rekonstruktif, yakni memperbaiki organ dan membangun kembali organ, jaringan atau sel yang rusak.


Jauh sebelum obat-obatan kimia mendunia, Obat herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO, negara-negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai pengobatan primer. Bahkan di Afrika, sebanyak 80 persen dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer.


Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker. Di samping semakin luas akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.


WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional secara umum, dinilai lebih aman dari pada penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dari pada obat modern. Mari back to nature. (Heri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hari Buruh Internasional, SBSI DIY Serukan Perjuangan Kesejahteraan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono menyerukan agar segera terwujudnya kesejahteraan buruh baik formal maupun non formal.
- Advertisement -

Baca berita yang ini