Pemkab Sleman Luncurkan Inovasi Tertib Administrasi

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Dalam rangka meningkatkan pelayanan tertib administrasi kependudukan, Kapanewon Kalasan meluncurkan inovasi baru bernama CAKAR (Cari administrasi Kependudukan Bagi Pelajar Kuantar). Inovasi CAKAR diluncurkan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo,Rabu (1/2), di SMAN 1 Kalasan.

Kustini mengapresiasi peluncuran inovasi CAKAR ini. Menurutnya ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam pemenuhan hak anak untuk memiliki KTP. Sebab, pengakuan negara terhadap keberadaan anak merupakan salah satu hak anak yang disebutkan dalam konvensi hak anak.

“Layanan jemput bola ini tentunya memberikan kemudahan baik bagi anak-anak kita sekaligus meningkatkan tertib administrasi kependudukan,” katanya.

Panewu Kalasan, Rohmiyanto, AP., menjelaskan inovasi CAKAR bertujuan untuk memberikan layanan kepada warga kalasan yang berusia 17 tahun dalam bentuk dokumen kependudukan KTPel baru, serta mensinkronkan data Dapodik dan data Siak dari Dukcapil Sleman.

“Manfaat Inovasi Cakar bagi pelajar yang sudah menginjak Usia 17 Tahun mendapatkan KTPel, serta pemutakhiran data KK,” jelasnya.

Pada acara tersebut turut diserahkan secara simbolis KTPel dan KK kepada 23 siswa. Adapun siswa yang lahir pada bulan Januari dan telah melakukan perekaman KTPel ada sebanyak 87 siswa. Dalam pelaksanaannya Kapanewon Kalasan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Sleman, Sekolah SLTA dan sederajat di Kapanewon Kalasan dan sekitarnya, serta bekerja sama dengan Kalurahan dan Pedukuhan yang ada di Kapanewon Kalasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini