Catat, Begini Kesiapsiagaan Menghadapi Tsunami agar Selamat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Belum lama ini Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengumumkan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan pulau Jawa. Meskipun bencana tsunami ini belum bisa dipastikan kapan akan terjadi, namun hal ini dapat menjadi peringatan dini bagi masyarakat khususnya yang tinggal di dekat area pantai.

Sistem peringatan dini hanya akan bermanfaat jika masyarakat sigap dan cepat bereaksi saat melakukan proses evakuasi. Lalu bagaimana cara sigap yang harus dilakukan masyarakat saat akan menghadapi tsunami? Berikut adalah tahap-tahap tanggap tsunami, dan cara masyarakat menyelamatkan diri dari gelombang besar tsunami.

1. Mengikuti Pelatihan Evakuasi

Sebelum terjadinya tsunami Anda yang tinggal di dekat pesisir pantai wajib mengikuti pelatihan evakuasi yang diadakan oleh pihak-pihak penanggulangan bencana atau pemimpin daerah sekitar, pelatihan ini akan menjadi bekal yang berguna untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi tsunami.

2. Menyiapkan Tas Siap Siaga

Meskipun waktu akan terjadinya bencana tsunami belum dapat dipastikan, namun tidak ada salahnya Anda menyiapkan tas evakuasi yang berisi perlengkapan-perlengkapan penting.

Mengutip akun YouTube Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tas siap siaga tsunami berisi pakaian,makanan, minuman, kotak obat, radio, surat-surat penting, kartu identitas, dan senter. Pastikan isi dalam tas siaga ini dapat menunjang kebutuhan dasar Anda sampai tim evakuasi datang. Perlu dicatat, jangan membawa barang terlalu berat dan banyak karena akan memperlambat gerak Anda.

3. Jangan Panik

Saat sirine peringatan tsunami dibunyikan hal pertama yang harus Anda lalukan adalah jangan panik, segeralah menyelamatkan diri ke tempat evakuasi atau ke tempat yang lebih tinggi. Jangan membuang-buang waktu karena golden time saat terjadinya tsunami hanyalah 10 sampai 30 menit, sebelum gelombang besar menggulung habis apa yang ada di dekatnya.

Sebagai tambahan, ingatlah beberapa poin penting berikut ini:

• Jika Anda terkepung air tsunami, yang harus Anda lakukan adalah tetap di atas permukaan air. Anda bisa menggunakan benda-benda yang mengapung seperti kasur, ban bekas, drigen, batang pohon atau benda lainnya yang mengapung sebagai pelampung darurat.

• Jangan menggunakan kendaraan saat akan evakuasi, terlebih mobil karena akan sulit menembus kerumunan orang yang berlari memadati jalan. Menggunakan mobil juga sangat berbahaya bila terbawa arus, karena tekanan air akan menyulitkan Anda membuka pintu.

• Jika Anda sedang berada ditengah laut saat tsunami datang, bergeraklah ke arah laut jangan bergerak ke arah pantai. Hal ini dikarenakan tinggi gelombang di laut jauh lebih rendah dibandingkan di pantai.

• Kalau Anda sedang berada di pantai saat tsunami terlihat, berlarilah menjauhi pantai dan panjat bangunan tinggi atau pohon yang tinggi.

Reporter: Miskatul Nisa Kamilah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini