Abrar

73 Persen Buruh di DIY Tak Ada Jaminan Keselamatan Kerja, Ketua SBSI DIY Sentil Perusahan hingga KADIN Jogja

Mata Indonesia, Yogyakarta - Keselamatan kerja buruh di DIY belum sepenuhnya menjadi perhatian serius perusahaan. Hal itu menyusul dengan data yang menyebutkan bahwa 73 persen pekerja di DIY tak memiliki jaminan keselamatan kerja.

Inflasi masih Tinggi, Pemkot dan BI DIY Pastikan Ketersediaan Beras Tercukupi

Bank Indonesia melakukan operasi pasar di pasar Beringharjo sebagai upaya menekan inflasi di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Kota Jogja yang terpantau angkanya masih tinggi yaitu 6,05.

Polda DIY Serius Tangani Knalpot Blombongan Yang Meresahkan

Mata Indonesia, Gunungkidul - Permasalahan knalpot brong atau sering disebut blombongan rupanya juga dirasakan oleh masyarakat Gunungkidul.

Safari Jumat, Pemkab Sleman Jaga Kondusifitas Lingkungan

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, beserta jajarannya kembali melaksanakan kegiatan Safari Jumat, Jumat (10/2) bertempat di masjid Fajrul Islam, Tegalyoso, Banyuraden, Gamping, Sleman.

Hadiri Peringatan HUT BAZNAS Ke 22, Bupati Sleman Ajak Masyarakat Senantiasa Berzakat

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo senantiasa mengajak masyarakat untuk berzakat salah satunya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman. Hal tersebut ia sampaikan pada acara Bulan Zakat Panutan dan Puncak Peringatan HUT Baznas ke 22 pada Jumat, (10/2). Bertempat di Lapangan Pemda Sleman, Bupati Sleman menyerahkan dana pentasyarufan 5 program unggulan Baznas secara simbolis, sekaligus mengibarkan bendera start Jalan Santai.

Kejari Sleman Selidiki Dugaan Korupsi Dana Hibah 68 Miliar

"Kami saat ini telah memanggil 10 orang dari penyedia yang memberikan, sedangkan dari penerima nanti semua akan kami periksa," terang Triskie.

Bupati Sleman Raih Penghargaan Anugerah Kebudayaan 2023

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan (AK) Abyakta yang diberikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atas inovasi Batik Sinom Parijotho yang menjadi batik khas Kabupaten Sleman dengan memanfaatkan kearifan lokal.

Peringati Hari Pers Nasional, Pengunjung Muspusdirla Diminta Menulis Kesan Dan Pesan

Mata Indonesia, Yogyakarta - Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) memperingati Hari Pers Nasional. Kepala Museum Pusat TNI AU Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan hal tersebut di hadapan pengunjung dari SMP Negeri 1 Waru Sidoarjo, Kamis (9/2).

Aduuh… Kasus Klitih masih Terjadi di Jogja, Polisi Kantongi Identitas untuk Kejar Pelaku

Mata Indonesia, Yogyakarta - Kasus klitih atau dugaan kejahatan jalanan kembali terjadi di wilayah Kota Jogja. Kali ini terjadi di titik lokasi pariwisata yakni Titik Nol Kilometer.

Kesbangpol Sleman Laksanakan Sosialisasi Jelang Pemilu 2024

"Diharapkan masyarakat paham betul dalam menghadapi pemilu yang akan datang  sehingga dapat berjalan lancar dan sukses," terangnya.

About Me

1354 KIRIMAN
0 KOMENTAR
- Advertisement -spot_img

Latest News

Pemerintah Bergerak Menyeluruh, Pemulihan Daerah Bencana di Sumatera Terus Dipercepat

Oleh : Kurnia Efendi )* Pemerintah dan negara telah menunjukkan respons yang sangat cepat, terukur danjuga menyeluruh dalam menangani dampak dari terjadinya bencana banjir dan tanahlongsor yang melanda Aceh pada akhir tahun 2025.  Beragam langkah tersebut menunjukkan dengan sangat nyata bagaimanapemerintah bergerak aktif dalam memastikan upaya pemulihan pascabencanaberjalan dengan konsisten, tidak terputus, dan mampu menjangkau seluruh wilayahterdampak.  Di tengah tantangan geografis yang ada, dan bagaimana kerusakan infrastrukturyang terjadi secara luas di sana, penguatan solidaritas nasional juga turut menjadifondasi utama agar masyarakat Aceh tidak menghadapi masa sulit tersebut dengansendirian. Presiden Prabowo Subianto kembali hadir secara langsung ke tempat bencana dansudah menempatkan pemulihan daerah bencana sebagai prioritas. Bukti nyata darikehadiran langsung Kepala Negara tersebut menjadikan pemerintah memusatkanperhatian pada pembukaan kembali akses jalan dan jembatan strategis yang terputus akibat banjir bandang dan longsor.  Ruas-ruas vital, salah satunya di Aceh seperti Bireuen–Takengon dipulihkan secarabertahap oleh pemerintah agar distribusi logistik, layanan kesehatan, dan mobilitaswarga kembali dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya. Pendekatan tersebutmenunjukkan orientasi pemerintah pada pemulihan fungsi dasar wilayah sebagaiprasyarat bangkitnya aktivitas sosial dan ekonomi. Selain infrastruktur, pemerintah memastikan jaminan kebutuhan pokok masyarakatterdampak tetap terjaga. Ketersediaan pangan di pengungsian dipantau secaraketat, dengan suplai yang disiapkan dari berbagai daerah lain untuk mengantisipasigangguan distribusi lokal.  Langkah tersebut memperlihatkan bahwa pemulihan tidak semata berfokus padapembangunan fisik, tetapi juga pada perlindungan kehidupan sehari-hari wargaselama masa transisi. Pemerintah juga mengambil kebijakan penyesuaian terhadapkewajiban ekonomi masyarakat terdampak, khususnya petani dan pelaku usahakecil, agar beban pascabencana tidak berlipat. Pemulihan hunian menjadi agenda penting berikutnya. Pemerintah merencanakanpembangunan sekitar seribu unit hunian tetap bagi warga yang kehilangan tempattinggal, dengan penahapan yang disesuaikan kondisi lapangan.  Kabupaten Aceh Tamiang menjadi fokus awal karena tingkat kerusakan yang signifikan. Perencanaan hunian tersebut mempertimbangkan aspek keselamatan, akses terhadap mata pencaharian, serta kedekatan dengan komunitas asal, sehingga relokasi tidak memutus ikatan sosial warga. Pemerintah juga menyiapkanhunian sementara agar pengungsi dapat segera keluar dari kondisi darurat menujutempat tinggal yang lebih layak. Penguatan solidaritas nasional terlihat nyata melalui keterlibatan berbagai elemenbangsa. Puluhan lembaga kemanusiaan mengerahkan ribuan relawan untukmembantu evakuasi, distribusi logistik, dan layanan sosial di lapangan.  Pemerintah daerah dari luar Aceh turut menyalurkan bantuan sebagai wujudkepedulian antarwilayah, baik dalam bentuk dana, logistik, maupun dukungan teknis. Keterlibatan sektor swasta dan yayasan sosial memperkuat kapasitas negara dalammenjangkau kebutuhan masyarakat terdampak secara lebih luas dan cepat. Aspek transparansi dan integritas menjadi perhatian penting dalam keseluruhanproses pemulihan. Pemerintah menegaskan pengawasan ketat terhadap penyaluranbantuan dan penggunaan anggaran agar tepat sasaran serta bebas daripenyelewengan.  Pendekatan tersebut penting untuk menjaga kepercayaan publik sekaligusmemastikan bahwa setiap dukungan benar-benar dirasakan manfaatnya olehmasyarakat. Komunikasi dengan lembaga internasional juga dilakukan untukmemperkuat dukungan rehabilitasi jangka panjang, terutama pada sektorpendidikan, kesehatan, dan perlindungan anak, tanpa mengurangi kendali nasionalatas proses pemulihan. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan skala dampak yang luas, dengan lebih dari seratus ribu unit rumah mengalami kerusakan di 18 kabupaten dan kota di Aceh. Kepala Pusat Data, Informasi, dan KomunikasiKebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa pendataan kerusakan terusdiperbarui sebagai dasar perencanaan lanjutan.  Pemerintah menggunakan data tersebut untuk menentukan skema pembangunanhunian, baik perbaikan di lokasi semula bagi rumah rusak ringan maupun relokasi kekawasan yang lebih aman bagi rumah rusak berat dan hilang. Pendekatan berbasisdata tersebut menjadi kunci agar pemulihan tidak bersifat sementara, tetapiberkelanjutan dan berorientasi mitigasi. Pemulihan Aceh juga berjalan seiring dengan penanganan bencana di provinsiSumatera lain yang terdampak. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur danPembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwapemerintah mengerahkan alat berat untuk membuka kembali puluhan ruas jalan danjembatan yang tertutup longsor.  Fokus utama diarahkan pada penyambungan jalur utama secara temporer agar logistik dan bantuan medis dapat menjangkau wilayah terisolasi. Sambil melakukanperbaikan sementara, pemerintah merancang pembangunan permanen yang lebihtahan bencana sebagai investasi jangka panjang. Pendekatan paralel antara tanggap darurat dan pemulihan infrastruktur dasarmenunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat fase rehabilitasi danrekonstruksi. Evakuasi korban, layanan kesehatan, dan penyediaan logistik tetapmenjadi prioritas, namun aksesibilitas wilayah tidak menunggu hingga kondisisepenuhnya pulih. Strategi tersebut memungkinkan aktivitas sosial dan ekonomiberangsur kembali, sekaligus mempercepat pemulihan psikologis masyarakat. Seluruh rangkaian langkah tersebut menegaskan bahwa solidaritas nasional bukansekadar slogan. Pemerintah memastikan kehadiran nyata melalui kebijakan, sumberdaya, dan kerja lintas sektor yang terkoordinasi.  Pemulihan Aceh bergerak maju dengan pendekatan menyeluruh, dari pangandan hunian hingga infrastruktur dan mitigasi. Dengan fondasi tersebut, proses bangkitnya Aceh tidak hanya ditujukan untuk kembali seperti semula, tetapiuntuk menjadi wilayah yang lebih kuat, aman, dan tangguh menghadapitantangan di masa depan. (*) )* Penulis adalah Pengamat Kebencanaan
- Advertisement -spot_img