Sang Merah Putih Tetaplah Berkibar

Baca Juga

MATA INDONESIA, Bila hendak disebutkan dalam satu kata, keadaan bumi saat ini pantas disebut kehancuran.

Keadaan yang tak pernah disaksikan manusia selama ini harus menyiksa orang-orang yang tak bisa mencari jalan keluar agar terbebas dari neraka dunia. Setiap titik di belahan bumi harus memutar otaknya berulang-ulang kali untuk mendapatkan jawaban yang paling tepat untuk membasmi makhluk kecil, amat kecil yang sedang menginvasi kita semua.

Indonesia, juga salah satu korban akibat penyerbuan musuh bernama Covid-19. Tanah air kita hanya bisa menelan ludah melihat virus mematikan itu menyebar tanpa mempedulikan waktu dan tempat. Tak ada kata kasihan baginya untuk merebut satu per satu nyawa tak bersalah, tanpa memandang suku, ras, agama, usia, bahkan jabatan dan karirnya di dunia.

Di tengah pandemi Covid-19, kita akan mempertemukan diri dengan agenda yang tak pernah terlepas dari diri masyarakat Nusantara. Iya, itulah kemerdekaan tanah air tercinta ini ke-75 yang akan jatuh pada tanggal 17 Agustus nanti. Hari dimana kita akan menyaksikan pengibaran sang merah putih dengan nuansa yang lebih megah. Hari dimana kita juga dapat menyaksikan bangsa yang bersemangat dan bersenang ria menghadapi berbagai hiburan ala 17-an.

Sayangnya, tahun 2020 ini berbeda dengan sebelumnya. Tak ada sosok pemuda-pemudi yang berlatih tanpa mempedulikan rasa panas dan penat agar dapat mengibarkan sang merah putih di ujung tiang bendera dengan baik dan rapi. Tak ada pula pemandangan orang-orang berlomba yang dapat membangkitkan semangat masyarakat. Hanya karena kehadiran virus kecil yang tak diketahui kapan akan pergi, agenda tanah air yang tak pernah tertinggalkan harus menutup tirai.

Bagi bangsa Indonesia, merayakan kemerdekaan tanah air sudah menjadi sebuah kebiasaan yang tak pernah terlepas selama ini. Tak hanya menjadi sarana merayakan, 17 Agustus juga waktu yang tepat untuk mengenang jasa para pahlawan dan proklamator yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu, pastinya ada rasa kurang apabila agenda penting tersebut dicopot begitu saja.

Tapi coba pikir sekali lagi, wahai bangsa Indonesia. Walau bentuknya berbeda, negara kita sudah pernah dijajah oleh sosok-sosok kuat yang jauh lebih unggul. Mereka juga menginginkan merdeka, dan karena itulah mereka berjuang sampai titik penghabisan. Kita hanya diberikan tantangan yang mirip agar dapat merebut kembali kebebasan Indonesia. Tak ada upacara pengibaran bendera, bukanlah berarti kita tak bisa merayakan kemerdekaan Indonesia.

Sebagai warga yang terlahir sebagai bangsa Indonesia dimana darah tanah air terus mengalir sampai kita menghembuskan napas terakhir, tanpa adanya perayaan besar-besaran pada tanggal 17 Agustus yang merupakan simbol bahwa kita sudah merdeka sekalipun, didalam lubuk hati sudah terukir dengan jelas bahwa kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah dikenang.

Berdiam diri didalam rumah dan turut ikut serta dalam pencegahan penyebaran Covid-19 juga merupakan tindakan terhormat untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan ini. Walaupun tidak harus bertarung dengan senjata, walau tidak harus berlindung diri dengan mengayungkan bambu runcing, kita bisa melakukan kegiatan bermanfaat seperti menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan melatih diri dan meningkatkan stamina tubuh agar terhindari dari Covid-19, dan berperan seperti pahlawan yang memperjuangkan keutuhan NKRI.

Mungkin sekarang kita harus bersabar dan menahan diri untuk melangkahkan kaki keluar rumah seperti sebelumnya, namun semua itu pasti akan membuahkan hasil. Coba bayangkan, saat kita tua nanti, kita bisa menceritakan semua kisah di tahun 2020 ini ke anak cucu kita. Tentunya perjuangan kita tidak seberapa dibandingkan para pahlawan, tapi kita bisa membanggakan diri kalau di tahun 2020, kita sudah melindungi tanah air kita dari penyebaran Covid-19 dengan mengikuti instruksi dari pemerintah agar berdiam diri dirumah.

Kalaupun kita tetap dirumah tanpa melihat secara nyata berkibarnya sang merah putih dengan gagah di setiap provinsi maupun kota, kita harus mengingat hal ini dengan jelas. Kemerdekaaan, sudah kita raih. Mungkin sekarang kemerdekaan kita ditunda karena adanya Covid-19, tapi itu hanya sementara. Kita sekarang hanya diberi pilihan untuk merayakan kemerdekaan dengan cara dan bentuk yang berbeda. Dan itu adalah upaya untuk melindungi negeri ini.

Tidak adanya upacara pengibaran sekalipun, pastilah akan ada bendera merah putih yang berkibar di setiap kota dan provinsi untuk menjunjung tinggi rasa nasionalisme. Kalau tidak adanya upacara, nyanyikanlah lagu Indonesia Raya dengan semangat dan dengan rasa hormat. Hal sekecil itu saja sudah bisa menyampaikan perasaan kita kalau kita tetaplah bangsa Indonesia yang turut merayakan Hari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ingat, wahai bangsa tanah air. Kita sudah merdeka! Kita telah merdeka!

Penulis: Botania M Ways
IG : @botania_ways

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bersinergi Menjaga Netralitas Pemilu Demi Pilkada yang Berkualitas

Jakarta - Netralitas aparatur sipil negara (ASN) menjadi perhatian utama dalam menjaga kualitas Pilkada Serentak 2024. Badan Pengawas Pemilu...
- Advertisement -

Baca berita yang ini