Ini Spesifikasi Royal Enfield Himalayan 2020 yang Ramah Lingkungan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Produsen motor Royal Enfield kembali meluncurkan Royal Enfield Himalayan terbaru di Indonesia pada Kamis 16 Juli 2020. Motor tipe adventure ini telah dipajang pada flag store yang terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda, Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Secara tampilan, Royal Enfield Himalayan 2020 ini masih sama dengan versi sebelumnya. Perubahannya dilakukan pada sektor mesin yang diklaim lebih ramah lingkungan lantaran sudah menganut standar Euro IV.

“Lebih ramah lingkungan, lebih irit,” ujar Country Manager Royal Enfield Indonesia Irvino Edwardly.

Dari segi mesin, Royal Enfield Himalayan masih sama dengan generasi sebelumnya, yakni menggunakan ukuran bore stroke 78 mm x 86 mm, mesin satu silinder 4-tak berkapasitas 411 cc, berpendingin cairan. Di atas kertas Royal Enfield Himalayan mampu memuntahkan tenaga sebesar 24,5 bhp di 6500 rpm dan torsi maksimal 32 Nm di 4250 rpm.

Royal Enfield Himalayan 2020 (dok: royalenfield.co.uk)

Motor ini juga mendapatkan pembaruan di sektor pengereman, yakni telah mendapatkan teknologi keselamatan Anti-lock Braking System (ABS). Sistem pengereman ABS ini disebutkan hadir secara dual channel.

Selain mesin dan pengereman, Royal Enfield Himalayan mendapatkan 4 pilihan warna baru. Generasi sebelumnya hanya opsi dua warna, yakni Granite Black dan Snow White.

Kini tersedia opsi warna Sleet Grey, Lake Blue, Rock Red, dan Gravel Grey. Harganya on the road Jakarta sebesar Rp 114.300.000.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini