MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk mengejar nilai kesehatan semasa pandemi Covid19, masyarakat ramai-ramai membeli sepeda kayuh. Namun, awal popularitasnya di Indonesia alat transportasi yang sering disebut sebagai ‘kereta angin’ itu lebih menunjukkan kelas sosial.
Sebab, sepeda masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda dan digunakan sebagai alat transportasi berkelas saat mereka menganeksasi Indonesia.
Saat itu, rakyat jelata belum bisa menikmatinya karena hanya para penguasa Hindia Belanda dan bangsawan yang mampu membelinya.
Orang-orang Belanda ketika itu banyak membawa sepeda-sepeda buatan Inggris dan negeri Kincir Angin sendiri. Berikut jenis-jenis sepeda yang ngetop di Indonesia pertama kali;
Humber Cross buatan Inggris
Seperti dikutip dari akun Facebook Komunitas Sepeda Tua Indonesia – KOSTI Sulawesi Utara @kostiSulut2016, sepeda Humber sangat digemari anak muda terutama di era revolusi 1947-1949. Warna yang paling disukai adalah hitam dan hijau.
Sepeda Humber ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan perseneleng sturmy Acher baik untuk jenis heren maupun dames. Begitu digemarinya sampai Humber merupakan sepeda yang paling diincar para pencuri.
Masuk Indonesia pertama kali sekitar 1901 dan sekarang harga sepeda itu juga cukup mencengangkan. Di antara penggemarnya dipasarkan dengan harga Rp 10 juta.
Batavus buatan Belanda
Awalnya, usaha spesialis sepeda ini adalah bisnis keluarga dekat Frisia, tetapi selama bertahun-tahun perusahaan Batavus mengalami berbagai merger, akuisisi, bahkan kebangkrutan. Sekarang, Batavus dapat menyebut dirinya sebagai merek yang sukses dari Accell Group. Sebuah perusahaan Belanda dengan sejarah yang cukup bergejolak.
Bagi onthelis yang mempunyai onthel Batavus sebaiknya Anda tahu. Pasalnya, pada September 2018 Batavus merayakan hari jadinya yang ke 114 tahun. Batavus adalah merek sepeda terkenal dari tanah Belanda hingga kini, masuk Indonesia sekitar 1920.
Hercules buatan Inggris
Hercules Cycle dan Motor Company Limited adalah produsen sepeda Inggris yang didirikan 9 September 1910 di Aston Inggris.
Nama Hercules dipilih untuk menggambarkan ketahanan dan ketahanan sepeda itu. Perusahaan itu didirikan Edmund dan Harry Crane dengan produksi awal 25 sepeda dalam satu minggu. Masuk Indonesia sekitar 1922.
Gazelle buatan belanda
Willem Kolling dan Rudolf Arentzen pencetus merk sepeda Gazelle. Pada 1902 Arentzen dan Kolling mulai memproduksi dan menjual sepeda merek itu pertama kali. Dalam 25 tahun perusahaan itu mengalami kemajuan pesat. Permintaan dari outlet domestik serta international meningkat secara signifikan. Hal itu karena banyaknya permintaan dari Indonesia selaku koloni Belanda sekitar 1925.
Raleigh buatan Inggris
Berawal dari sebuah bengkel kecil di Raleigh Street, Nottingham pada 1886. Saat itu mereka lebih banyak memproduksi frame sepeda.
Setahun berikutnya pabrik itu dibeli Frank Bowden, seorang pengacara sukses yang di Desember 1888 akhirnya mendirikan The Raleigh Cycle Corp.
Perusahaan ini tumbuh pesat dalam beberapa tahun kemudian Frank Bowden menjualnya dengan mendapatkan keuntungan berkisar 5 juta poundsterling. Masuk Indonesia sekitar 1939.
Phillips buatan Inggris
Sepeda Phillips mulai dipasarkan di Indonesia sekitar tahun 1940. Sementara pabriknya, Phillips Cycles Ltd berdiri di Smethwick, Birmingham, Inggris di awal abad ke-20 dan bangkrut pada 1980 -an. Philips Cycles akhirnya menjadi bagian dari Raleigh Industries, yang merupakan bagian dari grup Tube Investments (TI).
Selama beberapa tahun, pabrikan sepeda Phillips (Phillips Bicycle), merupakan produsen sepeda terbesar kedua di Inggris, setelah Raleigh. Moto perusahaan Phillips, yang digaungkan pada semua iklannya adalah “Terkenal di Atas Dunia”.
Saat ini merek Phillips masih digunakan di seluruh dunia, terutama di Cina dan Timur Jauh, yang telah diberi lisensi oleh Raleigh. Di India, sepeda Phillips diproduksi di Madras yang disebut Chennai.
Fongers
The Groningen Fongers merek dimulai pada 1884, tapi dari 1897 ada masalah besar. Model sepeda ini hampir tidak berubah dari tahun ke tahun sehingga sangat mudah dikenali.
Setelah 1945 Fongers berusaha bertahan dari kebangkrutan hingga pada 1961 bergabung dengan Phoenix dan Teuton. Pada tahun 1970 pabrik Groningen benar-benar bangkrut. Masuk Indonesia sekitar 1909.
Simplex
Simplex membangun sepeda pertama tahun 1890 di Utrecht. Enam tahun kemudian pabriknya pindah ke Amsterdam. Merek itu terkenal menghasilkan sepeda yang nyaman dan berjalan sangat mulus. Pabrik Simplex yang ditutup pada tahun 1971.
Maaf untuk belajar….
teha hartog belum ada penjelasan….tolong dong di ulas..untuk tambahan pengetauan
Makasih