Heboh Dewi Perssik Mau Cerai dari Suami Karena Gak Pernah Diberi Nafkah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pengakuan mengejutkan datang dari pedangdut Dewi Perssik. Ia mengaku ingin bercerai dari sang suami, Angga Wijaya karena jengah selama ini tak pernah diberi nafkah.

Pengakuan ini dilontarkan Dewi saat dihipnotis oleh Denny Darko. “Ya aku nggak mungkin begini (minta cerai) kalau Aa nggak berubah. Aa harus kerja bantuin aku, kasih aku duit walau cuma Rp 1000 nggak apa-apa,” ujar Dewi dalam video yang diunggah di YouTube, dikutip Kamis, 25 Juni 2020.

Dewi mengaku sedih karena kehidupan rumah tangganya tak seperti pasangan suami istri lain. Selama ini justru ia yang menafkahi sang suami.

“Kepingin kaya istri yang lain, dapat yang terbaik dari suami, dapat perhatian dari suami tapi nggak dimintain duit, ini diperhatiin tapi dimintain duit,” katanya.

Dewi ingin Angga bisa menghasilkan uang sendiri dan tidak lagi bergantung pada dirinya. “Nggak semua Eneng yang kerja. Uang dia untuk dia, tapi uang Eneng untuk dia juga,” kata Dewi sambil menangis.

Video pengakuan Dewi Perssik ini sontak mengejutkan netizen. Karena selama ini, rumah tangganya dengan Angga Wijaya dikenal adem ayem. Namun kenyataannya justru sebaliknya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini