Sentimen Rasis Belum Hilang, Bupati Pesisir Selatan Cari Cara Pulangkan Warga Minang dari Wamena

Baca Juga

MINEWS.ID, PAINAN – Masyarakat Minang di Wamena kini memiliki harapan keluar dari kota yang masih diwarnai sentimen rasis tersebut, karena Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendrajoni sedang mencari upaya memulangkan mereka dengan selamat.

“Mari kita bersama-sama berdoa agar seluruh warga Minang yang kini masih berada di Jayawijaya berada dalam lindungan Allah SWT,” kata Hendrajoni, Jum’at 27 September 2019.

Seperti dilansir antara, Pak Bupati mengaku melakukan komunikasi intensif dengan para perantau di Wamena tersebut. Sebagian besar mereka kini masih bertahan di pengungsian dengan segala keterbatasan karena sudah tidak punya apa-apa lagi di Wamena.

Saat ini setidaknya terdapat 327 kepala keluarga asal Sumatera Barat di Jayawijaya dan lebih separuhnya adalah warga Kabupaten Pesisir Selatan.

Dia juga mengharapkan suasana di Jayawijaya kembali kondusif sehingga masyarakat di sana bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Menurut Hendrajoni, kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Senin 23 September 2019 mengakibatkan sembilan warga asal Pesisir Selatan tewas. Delapan di antaranya telah dimakamkan di kampung halamannya masing-masing.

Sementara satu lagi telah dimakamkan di Jayawijaya karena kondisinya yang mengenaskan sehingga tidak memungkinkan untuk dibawa pulang ke Pesisir Selatan.

Tujuh dari sembilan korban tewas berasal dari dua keluarga, satu keluarga berasal dari Nagari Lakitan Utara bernama Hendra Eka Putra (22), Safrianto (36), Jafriantoni (24) merupakan saudara kandung, sementara Riski (3,5) merupakan anak dari Safrianto (36), keempatnya dinyatakan meninggal dunia.

Sementara istri dari Safrianto (36) yang merupakan ibu dari Riski (3,5) bernama Putri (29) masih menjalani perawatan intensif akibat luka benda tajam yang dialaminya.

Satu keluarga lagi berasal dari Kecamatan Batang Kapas, yakni Nofriani (40), Ibnu Rizal (8), Nurdin Yakub (28) asal Nagari Taluk, ketiganya dinyatakan meninggal dunia.

Nofriani (40) merupakan ibu dari Ibnu Rizal (8) dan Nurdin Yakub (28) merupakan keponakan dari suami Nofriani (40) bernama Erizal (44), nasib baik berpihak pada Erizal dan ia dinyatakan selamat dari kejadian itu meski mesti mendapat perawatan akibat luka-luka yang dialaminya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini