Mahfud Minta Masyarakat Kritik Keppres Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran HAM Masa Lalu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Mahfud MD minta masyarakat mengritik Keputusan Presiden (Keppres) Penyelesaian Nonyudisial Pelanggaran HAM Masa Lalu.

“Kita harus terima kritik sebagai lagu yang indah, seindah lagu keroncong campursari. Ya, ketika Pemerintah belum membuat dikritik juga, dibilang kok diam saja. Ingat, yang judicial terus jalan,” ujar Mahfud MD melalui akun medsosnya, Kamis 18 Agustus 2022.

Dia mengingatkan, peraturan perundang-undangan yang berlaku penyelesaian kasus HAM Masa Lalu ditempuh melalui 2 jalur secara paralel yakni yudisial dan nonyudisial.

Penyelesaian yudisial berkasnya sering sekali bolak-balik dari Komnas HAM, Kejaksaan terus ke DPR.

Maka sambil menangani penyelesaian yang yudisial Pemerintah membuat juga penyelesaian nonyudisial.

Sebelumnya, para pidato kenegaraan di DPR RI, Presiden Jokowi menegaskan akan menandatangani penyelesaian kasus pelanggaran HAM Berat Masa Lalu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini