MATA INDONESIA, – Ada rasa puas yang tersirat ketika kita berusaha mencari tahu dari setiap individu, khususnya mahasiswa tentang makna pahlawan berdasarkan hasil refleksi pribadi mereka.
Jawaban yang diperoleh pun beranekaragam dan membutuhkan pemahaman tersendiri. Setelah mengikuti upacara hari Pahlawan 2021 dengan tema “Pahlawanku Inspirasiku” saya mencoba bertanya melalui kuisioner online pada rekan-rekan mahasiswa dari beberapa universitas dan sekolah tinggi. Pertanyaanya adalah; Apa makna pahlawan untuk mereka dan contoh pahlawan dalam hidup mereka? Saya berusaha membatasi jawaban mereka dengan tidak lebih dari sepuluh kata. Dan ternyata jawaban yang diberikan pun memuaskan
Beberapa mahasiswa menjawab bahwa
- pahlawan itu adalah sosok yang berani berkorban demi orang lain dan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh misalnya orang tua.
- Pahlawan itu seseorang yang rela berkorban demi bangsa dan negara Indonesia.
- Pahlawan itu adalah pembela kebenaran dan pejuang kemanusiaan yang menentang tindakan perdagangan manusia.
- Pahlawan itu adalah sosok yang berani memperjuangkan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi misalnya Ir. Soekarno.
- Pahlawan itu adalah orang yang berkorban secara sadar, tahu dan mau untuk kepentingan orang lain dan dirinya sendiri.
- Pahlawan itu sebuah bentuk metamorosis kesempurnaan serta masih banyak pendapat lain yang bernada sama.
Dari hasil kuisioner singkat yang diberikan, sebagian besar mahasiswa dalam generasi milenial ini memberi makna pada pahlwan sebagai sosok yang berani berjuang demi kepentingan bersama dan rela berkorban bagi banyak orang. Misalkan dalam sebuah peperangan, pahlawan itu bukanlah orang yang memerintahkan orang lain untuk berperang dengan kehidupan tapi dia menjadi salah satu dari mereka yang pergi untuk berperang. Pahlawan itu adalah pribadi yang tidak berdiri hanya pada kata-kata belaka melainkan terlibat aktif dalam tindakannya.
Dengan demikian pahlawan adalah pribadi yang berintegrasi antara kata-kata dan tindakannnya. Ungkapan ini tersirat bahwa pemahaman tindakan dari seorang pahlawan tidak mengikuti arus jaman namun senantiasa memiliki nilai positif dan dinamis di tengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia. Khususnya mahasiswa yang pada dasarnya membutuhkan pemahaman lebih tentang sikap dan perilaku seorang pahlawan.
Kata pahlawan pada dasarnya dimaknai sebagai pejuang yang bisa keluar dari masalah sosial dan menawarkan jalan keluar terhadap masalah yang dialami bangsa dan negara. Pemahaman ini menegaskan bahwa seorang pahlawan merupakan sosok yang sangat berjasa dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.
Makna ini senada dengan rumusan mengenai pahlawan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 1974, yakni warga negara Indonesia yang gugur karena akibat tindak kepahlawanannya dalam membela negara dan bangsa dan atau seseorang yang masih hidup yang telah berjasa dan berkorban bagi bangsa dan negara serta tidak menodai nilai dari perjuangannya.
Hal ini juga dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, pasal 1 nomor 4 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. Tertulis bahwa Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia yang berjuang melawan penjajahan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan atau karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Hasil penilaian publik dalam konteks mahasiswa terhadap makna pahlawan cenderung bernilai sama dari waktu ke waktu, tanpa dibatasi dalam konteks perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, setelah kemerdekaan maupun masa kini atau masa milenial. Sikap rela berkorban, keberanian, perjuangan demi kebenaran dan kemanusiaan menjadi poin utama dalam memberi makna.
Menjadi pribadi yang memiliki keberanian adalah karakteristik unggul yang dimiliki oleh setiap pahlawan. Menjadi pribadi yang berani bukan berarti tidak memiliki ketakutan sama sekali terhadap apapun melainkan berani menguasai rasa takut itu. Seorang pribadi yang berani mampu mengambil resiko dan rela berkorban untuk memperjuangkan apa yang menurutnya benar. Bagaimana menjadi pahlawan yang berani?
Hal pertama yang perlu dilakukan oleh setiap orang adalah jatuh cinta. Jatuh cinta yang dimaksud adalah jatuh cinta pada diri sendiri dengan tekad yang dimiliki, percaya pada diri sendiri dan mampu memahami bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang individu, dia akan unggul dalam hal itu. Ketika orang tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuannya sendiri, maka individu tersebut pun tidak dapat mengharapkan orang lain untuk melakukannya. Seseorang yang telah jatuh cinta pada dirinya sendiri akan mampu untuk berperang dengan penuh percaya diri tanpa memperdulikan apa kata dunia.
Orang yang jatuh cinta memiliki tekad yang kuat dalam dirinya. Demikian dengan seorang pahlawan akan dengan tekad yang telah ia miliki, tidak mempedulikan seberapa menantang tugas ada di depannya. Tekad mampu membantu seseorang dalam menemukan jalan bahkan dalam situasi yang paling sulit hingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Pada akhirnya pahlawan adalah seseorang yang sangat berdedikasi dan fokus dalam pekerjaannya. Tak ada hal lain yang diutamakannya selain mencapai tujuan dari tugas yang dieembannya dengan penuh dedikasi. Jika seorang pribadi cukup kuat dalam menghadapi kegagalan maka tidak ada yang dapat menghentikan pribadi yang bersangkutan untuk mencapai tujuannya. Jika harus jatuh tujuh kali, maka selalu ada peluang untuk bangkit untuk yang ke delapan kalinya tanpa menyerah.
Ketekunan adalah modal utama dalam sebuah perjuangan. Keberanian akan berkolaborasi dengan ketekunan hingga membawa seseorang pada kemenangan. Bercermin dari para pahlawan sebelumnya, kita dapat temukan bahwa sekalipun mereka mengalami kegagalan namun itu bukanlah sebuah hambatan. Tekun dan terus berjuang adalah langkah utama yang mereka ambil. Mereka tidak peduli mereka harus menghadapi kegagalan karena setiap kegagalan memberi mereka lebih banyak kekuatan untuk semakin berani bertekad mencapai keberhasilan.
Sebenarnya generasi milenial khususnya mahasiswa juga memiliki sifat-sifat seperti yang telah saya kemukakan di atas, namun terkadang belum mampu mewujudkan imajinasi yang ada menjadi bentuk aksi nyata seperti yang diinginkan. Mahasiswa juga masih perlu bimbingan, arahan, tuntunan dan terutama teladan dari para seniornya.
Generasi milenial lebih senang memberi makna tentang kepahlawanan supaya dikenal sebagai orang muda yang aktif, kreatif dan inovatif. Generasi milenial pun merasa lebih nyaman untuk tampil secara sederhana, apa adanya dan kurang suka menonjolkan karakter individualisnya. Mahasiswa sebagai generasi milenial lebih suka mencerminkan sebuah kehidupan yang bersifat dinamis, karena itu mahasiswa mampu memberi makna kepahlawanannya itu dari keanekaragaman profesi.
Penulis: Maria Christin Imaculata Bulu Manu
IG: @nonaonjisr.
Jatuh cinta dan terus berjuang. Perjuangan yang tidak dilandasi cinta adalah sebuah kehampaan, kekosongan. Perjuangan atas nama dan dasar cinta memiliki makna yang mendalam. Karena cinta itulah maka seseorang rela memberi diri seutuhnya bagi yang lain. Rela keluar dari dirinya, keluar dari zona nyaman dan berkorban untuk kepentingan bersama.
Antara jatuh dan cinta
Demostrasi jatuh dan cinta atas perjuangan pahlwan butuh biaya tambahan k sr . Terima kasih
Pahlawan yang jatuh cinta menunjukkan bahwa dengan cinta dan bersama cinta dapat mengubah hidup dan perilaku kita. semangat suster atas tulisan yang dapat memberi inspirasi bagi setiap orang yang mebacanya. thanks