Bukan Palestina, Teroris Sesungguhnya adalah Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, YERUSALEM – Pejabat senior Palestina, Hussein al-Sheikh yang mengawasi hubungan dengan Israel murka dengan pernyataan Perdana Menteri Naftali Bennett.

“Bentuk ‘terorisme’ terburuk adalah pendudukan, bukan pembentukan negara Palestina,” tulis Hussein al-Sheikh di akun Twitter, melansir Al Jazeera, Senin, 11 Oktober 2021.

Sebagaimana diketahui, Bennett sebelumnya mengatakan bahwa arti negara Palestina berarti sangat mungkin akan ada negara teror. “Kira-kira tujuh menit dari rumah saya dan dari hampir semua titik di Israel,” kata Naftali Bennett.

Sementara Omar Shakir, Direktur Israel dan Palestina di Human Rights Watch, mengkritik Kanselir Jerman, Angela Merkel karena menganggap pendudukan Israel selama 54 tahun sebagai “sementara”.

“Mempertahankan fiksi ini telah memungkinkan pemerintah Merkel untuk menghindari kenyataan apartheid dan penganiayaan terhadap jutaan orang Palestina,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Selama kepemimpinannya, Merkel berulang kali menyatakan komitmen Jerman terhadap keamanan Israel dan mengatakan dia yakin bahwa pemerintah Jerman berikutnya – yang akan ditentukan dalam pembicaraan koalisi yang panjang setelah pemilihan yang tidak meyakinkan bulan lalu akan mengambil sikap yang sama.

“Saya optimis bahwa setiap pemerintah Jerman, termasuk yang mengikuti saya, akan merasa berkomitmen terhadap keamanan Israel, dan saya pikir setiap penerus yang menjadi kanselir Jerman akan melihatnya seperti itu,” ucap Omar Shakir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bupati Sleman Apresiasi Sebagai Sarana Menyatukan Warga

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menghadiri Kirab Budaya dalam rangka Merti Desa ‘Mbah Bregas’ Kalurahan Margoagung, Seyegan yang digelar di Balai Ringin Ngino, Sabtu, (4/5). Pada kesempatan tersebut, Kustini juga turut melakukan prosesi penuangan 7 kendi air suci di Ringin Ngino Mbah Bregas.
- Advertisement -

Baca berita yang ini