MATA INDONESIA, JAKARTA-Kegiatan ekspor di masa pandemi ini terus mengeliat. Salah satunya, ekspor andaliman atau “merica batak” dari Sumatera Utara ke Jerman.
“Setelah ekspor perdana andaliman ke Jerman pada Maret 2021 dengan volume 574 kilogram, pada Agustus ada pengiriman lagi sebanyak 1.200 kilogram,” ujar Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto di Medan.
Andaliman yang diekspor ke Jerman itu. merupakan produksi dari Kabupaten Samosir, Sumut. Kalau sebelumnya nilai ekspor 574 kilogram itu sebesar Rp 431 juta, maka yang 1.200 kilogram tersebut senilai Rp 709,715 juta.
“Syukur masih terus ada permintaan andaliman dari Jerman dan petani serta eksportir Sumut juga masih bisa terus memenuhinya,” katanya.
Ekspor andaliman yang merupakan dan dijadikan bumbu masak itu sangat membanggakan Sumut. Andi menjelaskan, andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas.
“Harapannya ekspor andaliman Sumut itu terus meningkat termasuk bisa berkembang dalam bentuk olahan serta meluas ke berbagai negara,” katanya.