Kenali Gangguan Psikopat, Ini Ciri-Cirinya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Psikopat sering dikaitkan dengan kepribadian yang antisosial dan kurangnya empati. Dalam dunia medis, psikopat sering diartikan kepribadian antisosial, namun tetap tidak bisa disepelekan. Namun, secara umum psikopat diartikan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki perasaan dan tidak bermoral.

Mengutip Psychology Today, psikopat dimengeri sebagai kondisi yang ditandai dengan sikap yang tidak ada empati dan tumpulnya keadaan efektif. Sementara dokter secara tidak resmi mengemukakan bahwa orang yang menderita psikopat cenderung mengarah ke kepribadian antisosial.

Sementara menurut American Psychological Association (APA) mendefinisikan arti psikopat sebagai ‘sinonim untuk gangguan kepribadian antisosial,”. Maka, gangguan kepribadian antisosial bisa masuk dalam gangguan kepribadian klaster B atau yang berprilaku dengan cara yang terlalu emosional, dramatis dan tidak menentu.

Mengingat istilah psikopat bukan diagnosis resmi, dokter menggunakan manual diagnostik yang disebut The Diagnostic and Statistics Manual of Mental Disorders, Fifth Edition, atau DSM-5, untuk membantu mendiagnosis kondisi kesehatan mental.

Adapun ciri keprinadian antisosial meliputi bertindak secara impulsif, menghindari kesesuaian norma masyarakat, terlibat dalam kebohongan dan penipuan, mengabaikan keamanan, perilaku yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, mereka juga menunjukkan perilaku yang tidak bertanggung jawab, tidak memiliki rasa penyesalan serta mudah tersinggung. Umumnya, hal ini mulai terlihat sebelum usia 15 tahun. Meski demikian, perilaku antisosial tidak berhubungan dengan kondisi kesehatan mental lainnya.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini