Nenek Moyang Dinosaurus Berukuran Tubuh Hanya 10 Cm

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nenek moyang dinosaurus ternyata berasal dari bangsa Reptil dan memiliki ukuran tubuh hanya 10 cm.

Nyatanya, bila mendengar kata ‘Dinosarus’ pasti di dalam benak memiliki tubuh yang besar, namun pada tahun 1998 di Madagaskar, para peneliti berhasil menemukan fosil dinosaurus bernama Kongonaphon Kely dengan ukuran tubuh hanya 10 cm.

Penulis Christian Kammerer dari North Carolina Museum of Natural Sciences, mengatakan bahwa meski Kongonaphon berukuran kecil, tapi dia dekat dengan Dinosaurus dan Pterosaurus. Sejatinya, Dinosaurus dan Pterosaurus sama-sama dari keluarga reptil atau Ornithodiran.

Kongonaphon Kely ditemukan oleh John Flynn dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York, Amerika Serikat. Spesimen yang hidup sekitar 237 juta tahun yang lalu ini berasal dari bangsa Pterosaurus yang merupakan reptil bersayap yang terbang pada zaman dinosaurus. Kemunculan Kongonaphon juga membantu asal usul pterosaurus yang hingga kini asal usulnya belum jelas.

Secara umum, ukuran tubuh Kongonaphon sama seperti Archosaurus (nenek moyang buaya dan burung), namun sepanjang sejarah evolusi, ukuran Kongonaphon menurun tajam pada awal garis keturunan Dinosaurus-Pterosaurus.

Dengan memiliki ukuran tubuh yang kecil, Kongonaphon diduga pemakan serangga. Adanya kemungkinan Ornithodiran awal bertahan hidup di relung yang masuk ke dinding dan menemukan banyak serangga di dalamnya.

Dalam keluarga Ornithodiran, seperti Kongonaphon hidup di iklim yang ekstrem pada periode Trias tengah hingga akhir. Oleh karena itu, mereka bertahan hidup dengan mengandalkan bulu. Bulu pada Kongonaphon berfungsi sebagai penahan panas matahari untuk melindungi tubuhnya yang kecil.

Reporter : Rama Kresna Pryawan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sampah di Kota Jogja masih Diperhatikan Pemda, TPA Piyungan Dibuka Sementara hingga Tahun Baru 2025

Mata Indonesia, Yogyakarta - Pasca penerapan kebijakan desentralisasi pengelolaan sampah di kabupaten/kota, TPA Piyungan sempat ditutup selama enam bulan. Namun, selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memutuskan untuk membuka kembali TPA Piyungan guna menampung sampah dari Kota Jogja.
- Advertisement -

Baca berita yang ini