MATA INDONESIA, JAKARTA – Pohon Beringin atau Ficus benjamina merupakan pohon berukuran besar dan rindang yang sering dijadikan tempat berteduh.
Sayangnya, di balik keteduhan dan kesejukan pohon beringin, ternyata pohon ini memiliki sejumlah mitos. Bahkan, di Indonesia, beberapa keyakinan tersebut mengandung hal-hal mistik yang membuat banyak orang enggan menanam pohon ini.
Salah satunya adalah pohon ini menjadi tempat tinggal jin dan mahluk halus lainnya. Sehingga di beberapa tempat di Indonesia, seringkali orang-orang menyuguhkan sesajen di bawah pohon ini. Beberapa kelompok masyarakat tertentu sering memberikan sesaji di bawah pohon beringin,
Pohon beringin yang sangat besar menimbulkan kesan seram. Permukaan batang pohon beringin yang kasar beralur-alur dan akar gantung yang menjulur menambah kesan angker. Tumbuhan ini merupakan spesies dari keluarga Ficus yang perakarannya mampu menyimpan air. Pohon ini sering digunakan sebagai tanaman konservasi air. Di sekitarnya biasanya sering ditemukan mata air.
Kemampuannya menyimpan air tersebut memunculkan mata air-mata air. Inilah asal diciptakannya mitos. Salah satu mitos yang cukup terkenal adalah, apabila ditebang atau rusak, jin genderuwo akan marah. Hal ini karena genderuwo dipercaya menghuni beringin.
Mitos tersebut membuat masyarakat tidak berani menebangnya. Padahal Pohon beringin berakar tunggang. Perakarannya berbentuk mirip jaring yang berfungsi sebagai safety nutrition network atau jaring pengaman nutrisi yang tersebar di tanah. Hal inilah yang membuat pohon tersebut sulit ditebang.
Selain itu, akar gantung pada pohon ini berfungsi untuk respirasi atau pernapasan. Akar gantung ini tumbuh ke bawah dan masuk ke dalam tanah untuk menyerap nutrisi dan juga air.
Pohon beringin menjadi ciri khas alun-alun Kraton Yogyakarta. Beringin melambangkan pengayoman, keadilan dan sifat abadi. Selain itu, pohon ini juga melambangkan bersatunya manusia dengan Tuhannya atau rakyat dengan pemimpinnya.
Pohon ini juga efektif untuk menciptakan udara segar, membuat lingkungan sekitarnya cenderung lembab dan mengurangi polusi udara.
Reporter : Ade Amalia Choerunisa