MATA INDONESIA, JAKARTA – Seperti yang sudah kita ketahui, virus Covid-19 menyebar melalui cairan droplet dari batuk dan bersin. Virus ini akan menginfeksi jika menempel di tubuh seseorang.
Penggunaan masker sangat penting saat ini untuk mencegah bakteri atau kuman jatuh ke benda di sekitarnya dan dipegang oleh orang lain. Selain itu, masker mampu menghalau bakteri yang dikeluarkan ketika seseorang bersin.
Banyaknya jenis masker saat ini, membuat sebagian besar masyarakat bingung ketika memilih masker. Untuk memudahkannya, berikut daftar masker yang pas digunakan sehari-hari!
- Masker Kain
Masker kain banyak dipilih oleh sebagian besar masyarakat. Selain ramah di kantong, jenis masker yang satu ini bisa dicuci berulang kali. Motif yang dijual di pasaran pun berbagai macam bentuknya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Meski begitu, masker kain yang baik harus memiliki tiga lapisan. Lapisan terluar harus terbuat dari bahan yang tahan air seperti polyester. Sedangkan, lapisan tengah yang berfungsi sebagai tempat penyaringan, harus terbuat dari bahan non-anyaman seperti polipropilena. Terakhir, lapisan paling dalam harus terbuat dari bahan yang mudah menyerap air, seperti kapas.
Di lansir dari laman Alodokter, cara mencuci masker kain pun tidak boleh sembarangan, sebab jika tidak dicuci dengan benar masker jenis ini bisa menjadi sarangnya kuman dan bakteri.
Hal pertama yang perlu dilakukan ialah merendam masker kain dengan air panas selama lima menit. Proses ini bertujuan untuk membunuh kuman penyakit yang menempel pada kain.
Setelah direndam, masker dikucek dengan sabun detergen. Jika sudah, masker dibilas menggunakan air yang mengalir.
Lanjut, masker yang sudah bersih dijemur hingga kering di bawah sinar matahari secara langsung. Sinar matahari mampu membantu membunuh sisa-sisa mikroorganisme jahat yang masih menempel pada masker.
Langkah terakhir, setrika masker kain dengan suhu panas untuk memastikan kuman, bakteri, atau virus yang menempel sudah hilang sepenuhnya.
Saat ini, banyak brand local yang memproduksi masker kain. Mereka menawarkan desain-desain masker yang cantik dan elegan, salah satunya Cotton Ink yang merilis masker kain dengan gaya stylish dan dibanderol dengan harga Rp 50 ribu untuk empat potong masker kain.
Meski bisa dipakai oleh masyarakat umum, makser kain tidak bisa dipakai oleh petugas kesehatan. Sebab, mereka memiliki aktivitas yang rentan tertular Covid-19.
- Masker Bedah
Di pasaran terdapat dua jenis masker bedah, yaitu masker bedah dua lapis dan masker bedah tiga lapis.
Masker bedah dua lapis hanya terdiri dari lapisan luar dan lapisan dalam saja, tanpa adanya lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter atau saringan. Sedangkan, masker tiga lapis memiliki filter yang memiliki dentitas tinggi sehingga sangat efektif dalam menyaring cairan droplet.
Tentu saja, masker nedah dua lapis tidak direkomendasikan untuk tenaga medis, terlebih mereka yang menangani pasien Covid-19. Lain halnya dengan masker bedah tiga lapis, petugas medis diperbolehkan menggunakan masker ini bahkan ketika merawat pasien yang terpapar Covid-19.
Selain itu, makser bedah tiga lapis direkomendasikan untuk dipakai bagi masyarakat yang menunjukan gejala flu dan influenza seperti batuk, hidung berair, demam, bersin, dan nyeri tenggorokan.
- Masker N95
Masker dengan nama ekuivalen ini merupakan kelompok masker disposable atau sekali pakai. Kelompok ini memiliki kelebihannya tersendiri, yaitu melindungi pengguna dari paparan cairan berukuran apa pun.
Masker N95 sangat direkomendasikan terutama untuk tenaga medis yang terjun langsung untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19.
Saat ini, masker N95 banyak dirancang agar bisa dicuci. Meski begitu, pencucian masker tidak bisa dilakukan secara keseluruhan, melainkan hanya pada bagian kain dan luarnya saja. Sedangkan, filter yang digunakan pada masker ini harus diganti secara berkala.
Walau tidak dapat dicuci, filter tersebut dapat digunakan hingga pemakaian satu sampai tiga bulan. Harga yang ditawarkan masker N95 pun lebih tinggi dibanding masker bedah dan masker kain.
Reporter: Diani Ratna Utami