Ngeri, Masyarakat Abai Prokes, Kasus Positif Covid19 di Indonesia Naik 130 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat Indonesia harus tahu bahwa penularan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid19 sudah sangat mengkhawatirkan akibat kecerobohan kita semua mengabaikan protokol kesehatan (prokes) mengubur jerih payah menahan penyebarannya dalam 10 bulan.

Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid19 Doni Monardo mengungkapkan indikasinya adalah terjadi peningkatan drastis kasus positif Covid hingga 130 persen dalam dua bulan terakhir.

“Masyarakat mulai cenderung mengabaikan protokol kesehatan. Selain ada faktor libur panjang, ada kejenuhan, kelelahan, dan faktor lain yang menembus batas psikologi masyarakat,” kata Doni di Jakarta, Kamis 14 Januari 2021.

Menurutnya pekan kedua November 2020, kasus aktif Covid19 ada pada posisi terrendah sepanjang 10 bulan terakhir. Besarannya 12,12 persen dengan angka pasti 54.000 kasus.

Setelah itu hanya memerlukan waktu dua bulan kasus itu meningkat drastis dengan angka kasus aktif mencapai 129.000 orang.

Artinya terjadi peningkatan 130 persen. Itu akibat kelengahan kita semua yang mengendurkan protokol kesehatan saat liburan.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini