Inilah Bedanya Margarin dan Mentega, Jangan Sampai Salah!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mentega dan margarin sering kali dianggap sebagai produk yang sama, padahal mulai dari bahan dasar hingga kegunaan keduanya jauh berbeda.

Mentega maupun margarin memiliki sifatnya masing-masing sehingga menimbulkan rasa dan aroma yang berbeda saat diolah menjadi suatu makanan.

Berikut ini perbedaan antara mentega dan margarin supaya tidak keliru memilih mana yang hendak digunakan.

  1. Mentega

Mentega yang juga dikenal dengan nama butter merupakan produk olahan susu, dibuat dengan mengaduk krim yang didapat dari susu sapi, kambing, atau domba. Susu pada mentega melalui proses pasteurisasi atau dipanaskan untuk membunuh bakteri dan patogen. Dengan demikian, produk yang dihasilkan menjadi lebih aman dan tidak cepat basi. Setelah itu, susu baru diaduk hingga bagian lemak yang padat terpisah dari yang cair.

Mentega pertama kali muncul jauh sebelum margarin ditemukan dan sejarahnya sudah setua peradaban Barat. Pada zaman Roma kuno, mentega digunakan sebagai obat. Sementara memasuki abad pertengahan, mentega menjadi makanan populer di kalangan petani Eropa karena harganya yang murah. Di Amerika, mentega menjadi makanan pokok yang terus bertahan hingga saat ini.

Di Indonesia, mentega dapat ditemukan di pasar atau pusat perbelanjaan. Mentega biasanya dijual dalam bentuk batangan atau bentuk lebih cair yang dikemas dalam wadah plastik.

Tekstur mentega lembek dan mudah leleh jika tidak disimpan dalam lemari pendingin. Karena tingkat kepadatannya yang ringan, mentega biasanya digunakan sebagai bahan pembuat kue kering atau sebagai olesan roti. Jika menggunakan mentega pada adonan kue, biasanya tekstur kue yang dibuat akan jadi lebih lembut.

  1. Margarin

Margarin yang merupakan singkatan dari oleomargarine dibuat dari minyak sayur (lemak nabati) yang dicampur dengan pengemulsi dan bahan-bahan lain. Oleh karena itu, teksturnya lebih padat dari mentega. Margarin cenderung lebih tahan lama dan tidak cepat leleh jika tidak dimasukkan ke lemari pendingin.

Margarin ditemukan pertama kali oleh ahli kimia asal Prancis, Hippolyte Mege-Mouries, pada tahun 1869 untuk memenuhi sayembara berhadiah membuat alternatif mentega yang diadakan oleh Kaisar Napoleon III.

Umumnya, margarin digunakan untuk membuat kue basah agar bisa mengikat adonan lebih baik. Karena terbuat dari minyak sayur, margarin juga kerap digunakan untuk menggoreng atau membuat tumisan. Margarin memiliki rasa yang lebih kuat dan tidak akan menyisakan minyak menempel pada makanan jika dibandingkan dengan minyak goreng biasa. Makanan yang digoreng dengan margarin pun akan terasa lebih renyah.

Berdasarkan bahan dasarnya, margarin cenderung lebih aman bagi kesehatan daripada mentega. Ini dikarenakan margarin tidak mengandung lemak hewani seperti mentega sehingga kadar kolesterol dan lemak yang terkandung lebih rendah.

Perlu diketahui bahwa sebesar 80 persen dari mentega terdiri dari lemak hewani, yaitu lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan berisiko menyebabkan berbagai penyakit jantung. Selain itu, lemak trans juga dapat mengurangi kadar kolesterol baik dalam tubuh. Hal tersebut akan menyebabkan kadar kolesterol seseorang menjadi tidak stabil dan seimbang.

Dibandingkan dengan mentega, margarin yang terbuat dari minyak nabati justru kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan. Lemak tak jenuh berfungsi untuk menurunkan jumlah kolesterol jahat. Lemak yang terdapat dalam margarin juga kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang baik untuk menjaga fungsi otak dan mengurangi faktor risiko untuk berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes, asma, dan ginjal. Namun, perlu diketahui ada beberapa produk margarin yang mengandung lemak trans sehingga harus hati-hati dalam memilih.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Gandeng Partisipasi Aktif Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Berantas Narkoba

Oleh: Sari Dewi Anggraini Ancaman peredaran narkoba yang semakin meresahkan Indonesia memerlukan penanganan serius dan menyeluruh. Presiden Prabowo Subianto, dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini