MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mendesak Presiden Amerika Serikat, Donald Trump untuk tidak terjebak oleh rencana Israel. Ia meyakini Israel memprovokasi perang melalui serangan terhadap pasukan AS di Irak.
Hubungan bilateral kedua negara terus mengalami ketegangan, puncaknya adalah kematian Jenderal Qassem Soleimani yang dibunuh oleh AS melalui serangan pesawat tak berawak di kota Baghdad, Irak, 3 Januari 2020. Teheran sendiri sempat membalas melalui serangan roket di pangkalan udara AS di Irak, beberapa hari kemudian.
Terbaru Washington menuduh Iran berkomplot dengan milisi yang menyerang Kedutaan AS di Irak melalui serangan roket ringan. Namun, tidak ada kelompok atau milisi yang berkomplot dengan Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Intelijen baru dari Irak menunjukkan bahwa agen-provokator Israel sedang merencanakan serangan terhadap Amerika -menempatkan Trump dengan casus belli palsu (tindakan yang membenarkan perang),” tulis Zarif dalam akun Twitter, melansir Reuters, Minggu, 3 Januari 2021.
“Hati-hati dengan jebakan, @realDonaldTrump. Kembang api apa pun akan menjadi bumerang, ” sambung sang Menteri Luar Negeri Iran itu.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak mengomentari pernyataan Zarif. Pun dengan Gedung Putih yang masih enggan memberikan pernyataan terkait kicauan Zarif di Twitter.