Raffi Ahmad Hijrah, Tinggalkan Dunia Hiburan Mau Belajar Agama ke Mesir

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Saat ini banyak artis yang hijrah dari dunia hiburan dan fokus menuntu ilmu agama. Fenomena ini sudah berlangsung sejak dulu, namun kini mulai booming kembali.

Terungkap artis papan atas yang juga suami dari Nagita Slavina, Raffi Ahmad berpikir untuk hijrah, karena menurutnya sangat berdampak penting untuk anaknya.

“Ya kan semuanya ingin lebih baik kan, ya gue juga gitu semakin bertambah usia, anak gede, punya tanggung jawab memberikan anak ilmu agama ya,” kata Raffi usai buka bareng pemain film Fasik, di kawasan Condet, Jakarta Timur, Sabtu 11 Mei 2019.

Sementara itu dalam hijrah, Raffi mengaku tak ada alasan khusus. Namun poin bersyukur kepada Tuhan adalah hal yang terpenting. “Nggak ada alasan intinya semakin bertambah usia semakin dewasa jadi lebih baik bersyukur dikasih kesempatan untuk bisa hidup ya,” katanya.

Selain itu, Raffi juga kepikiran untuk memperdalam ilmu agama di luar negeri selama beberapa tahun yakni di Arab ataupun Mesir.

“Gue aja kepikiran kalau ada kesempatan pengen belajar ke Mesir, di Arab dua tahun tiga tahun belajar agama pengen banget nanti balik lagi. Sempet ada kepikiran gitu, tapi belum nanti aja,” katanya.

Berita Terbaru

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia Kondisi ketenagakerjaan saat ini menghadirkan berbagai tantangan signifikan yang berdampak pada kesejahteraan pekerja, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja dan fenomena fleksibilitas yang eksploitatif atau dikenal sebagai flexploitation. Sistem kontrak sementara kerap menjadi salah satu akar permasalahan, karena tidak menjamin kesinambungan pekerjaan. Situasi ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat upah, yang sering berada di bawah standar kehidupan layak, serta minimnya kenaikan gaji yang menambah beban para pekerja. Selain itu, kurangnya perlindungan sosial, seperti jaminan kesehatan yang tidak memadai, serta lemahnya penegakan hukum memperkuat kondisi precarization atau suatu kerentanan struktural yang terus dialami oleh pekerja. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya negara juga menjadi penghambat dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang potensial, di mana banyak pekerja terjebak dalam tekanan produktivitas tanpa disertai perlindungan hak yang memadai. Dalam konteks ini, generasi muda, termasuk kader-kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dinamika pasar kerja yang semakin eksploitatif. Generasi ini kerap menghadapi kontradiksi antara ekspektasi tinggi terhadap produktivitas dan inovasi dengan realitas kerja yang penuh ketidakpastian. Banyak dari mereka terjebak dalam sistem kerja fleksibel yang eksploitatif, seperti tuntutan kerja tanpa batas waktu dan kontrak sementara tanpa jaminan sosial yang memadai. Akibatnya, kondisi precarization semakin mengakar. Bagi kader GMNI, yang memiliki semangat juang dan idealisme tinggi untuk memperjuangkan keadilan sosial, situasi ini menjadi ironi. Di satu sisi, mereka harus tetap produktif meskipun kondisi kerja tidak mendukung, sementara di sisi lain mereka memikul tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan aspirasi kolektif para pekerja. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mengikis potensi intelektual, semangat juang, serta daya transformasi generasi muda dalam menciptakan struktur sosial yang lebih adil. Oleh karena itu, peran negara menjadi sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang konkret dan menyeluruh. Kebijakan ini harus memastikan pemenuhan hak-hak dasar pekerja, termasuk perlindungan sosial yang layak, serta penegakan regulasi yang konsisten untuk mengurangi ketimpangan dan menghentikan eksploitasi dalam sistem kerja fleksibel. Tanpa langkah nyata tersebut, ketimpangan struktural di pasar tenaga kerja akan terus menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda dan stabilitas tatanan sosial secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini