Tiga Sapi Suspek PMK di Sentolo, Pemkab Kulon Progo Lakukan Penyuntikan Antibiotik dan Disinfeksi

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulon Progo – Dugaan Peyakit Mulut dan Kaki (PMK) terjadi di Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak tiga sapi diketahui suspek yang mengarah ke penyakit mematikan itu.

“Tiga sapi (suspek PMK) di Demangrejo semua. Bulan November dan Desember memang belum ada laporan kasus, terus yang ini kan menunjukkan ada gejala klinis yang mengarah ke PMK, kemudian sudah dilakukan pengobatan,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi dikonfirmasi, Jumat 3 Desember 2025.

Drajat mengaku bahwa tiga sapi yang masih dalam status suspek ini terus diberi suntikan antibiotik, vitamin serta antihistamin. Selain itu sapi tersebut juga sudah mendapat vaksin sebelumnya.

“Prognosanya sapi ini masih bisa tertolong, karena kalau sapi sudah divaksin ini kan serangan (PMK) kedua. Nah jadi gejalanya tidak parah,” ujar dia.

Disinggung terkait pengawasan di lokasi suspeknya PMK pada sapi, Drajat menyebutkan bahwa sudah ada tim surveilans. Para dokter dari puskeswan Sentolo juga telah melakukan disinfeksi.

“Harapannya dari langkah cepat kita ini tidak sampai terjadi kasus PMK,” ujar dia.

Munculnya kasus PMK di awal tahun 2025 memang mengejutkan sejumlah peternak. Sebelumnya kasus PMK muncul di Gunungkidul di akhir 2024 kemarin.

Terbaru, di Kabupaten Bantul terjadi kasus PMK yang menyebabkan lima ekor sapi mati akibat penyakit itu.

Drajat menjelaskan bahwa Pemkab Kulon Progo sudah melakukan antisipasi. Mulai dari disinfeksi pasar hewan di Kulon Progo termasuk vaksinasi yang dilakukan beberapa waktu belakangan.

“Kita masih ada sisa 200 dosis (vaksin). Sebenarnya tahun kemarin kan kita sudah vaksinasi ternak sebanyak 51 ribu. Nah yang 200 dosis ini untuk ternak baru,” kata dia.

Drajat mengingatkan juga terhadap para peternak untuk melengkapi surat kesehatan hewan ketika ingin mengirim atau bertransaksi antar kota/kabupaten. Hal itu penting untuk mencegah kasus PMK misalnya, tersebar ke wilayah lain.

“Misal ada peternak yang datang dari Purworejo mau ke Kulon Progo begitu ya, nanti harus menunjukkan surat keterangan sehat hewan dari dokter hewan di wilayah setempat,” katanya menegaskan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini