Waspadai Kelompok Tertentu Berupaya Pecah Belah Bangsa dan Ganggu Stabilitas Keamanan Pasca Pilkada

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Setelah pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), penting bagi seluruh lapisan masyarakat dan aparat keamanan untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman yang bisa mengganggu stabilitas keamanan dan persatuan bangsa.

Walaupun proses demokrasi tersebut umumnya berjalan lancar, situasi pasca-Pilkada sering kali membawa tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan tertentu dan berusaha memecah belah bangsa.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Paser, Midin Budun menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan pascapelaksanaan Pilkada Serentak pada 27 November 2024 lalu.

“Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Paser, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian selama proses pilkada berlangsung hingga pemimpin daerah Paser yang terpilih dilantik,”

Pilkada adalah momentum penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang menjadi manifestasi dari kebebasan rakyat untuk memilih pemimpin daerah mereka. Namun, di balik proses demokrasi yang berjalan, terdapat potensi kerawanan yang tidak bisa diabaikan.

Tidak jarang, usai Pilkada berakhir, kelompok-kelompok tertentu mencoba memanfaatkan dinamika politik yang muncul untuk kepentingan mereka sendiri. Di sinilah potensi perpecahan bangsa bisa terjadi, baik itu dengan menciptakan polarisasi sosial, memanfaatkan isu SARA, hingga mengguncang stabilitas keamanan nasional.

Selain itu, di dunia maya, provokasi berbasis kebencian dan hoaks berkembang pesat. Platform media sosial menjadi sarana yang efektif bagi kelompok-kelompok tertentu untuk menyebarkan informasi yang tidak benar. Masyarakat harus bijak dalam menggunakan teknologi dan tidak mudah terprovokasi oleh konten yang mengandung kebencian atau diskriminasi.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag RI, sekaligus Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang, Prof Amien Suyitno mengatakan sangat mendukung terjaganya kerukunan di Indonesia. Pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan media sosial secara bijak dan tidak terjebak dalam hoaks atau berita bohong yang dapat merusak kerukunan.

“Informasi yang beredar di dunia maya harus disaring dengan bijaksana agar tidak menambah ketegangan politik yang berlarut-larut. Saring dulu sebelum sharing,” tuturnya.

Pemerintah, melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait, juga perlu memperkuat program-program yang dapat meningkatkan kerukunan sosial pasca-Pilkada. Salah satunya adalah dengan melakukan kampanye penyuluhan yang dapat memperbaiki iklim politik dan sosial di masyarakat.

Adapun, Sekjen Kemenag, M. Ali Ramdhani menyampaikan bahwa Pilkada serentak adalah momentum demokrasi yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.

“Kita harus memastikan bahwa perbedaan pilihan tidak mengganggu kerukunan antarwarga. Semua pihak, baik itu partai politik, calon kepala daerah, maupun masyarakat, harus berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pentingnya Merajut Persatuan Masyarakat Pasca Pilkada 2024

JAKARTA - Pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, integrasi kehidupan sosial masyarakat menjadi salah satu hal yang sangat penting...
- Advertisement -

Baca berita yang ini