Pemerintah Nyerah Tangani Covid19, Veteran Khawatir Malaysia Ambruk

Baca Juga

MATA INDONESIA, PETALING JAYA – Presiden organisasi veteran Malaysia atau Asosiasi Patriot Nasional (Patriot) Mohamed Arshad Raji menuding Perdana Menteri Muhyiddin Yassin kehilangan cara menangani Covid19 sehingga Malaysia meminta raja mengumumkan keadaan darurat. Padahal cara itu bikin Malaysia ambruk.

Arshad Raji seperti dilansir Free Malaysia Today justru mempertanyakan pembentukan Dewan Keamanan Nasional yang dipimpin sendiri oleh Muhyiddin dalam keadaan darurat.

Dengan mengusulkan raja mengumumkan negara dalam keadaan darurat, menunjukkan defisit kepercayaan kepada Pemerintahan Muhyiddin.

“Ada seruan terus-menerus oleh warga dari semua lapisan masyarakat untuk mengecam proposal tersebut, karena kata darurat memunculkan rasa ketidakpastian, ketakutan dan ketidakamanan yang mungkin mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga,” kata Arshad.

Sejumlah elemen masyarakat Malaysia, termasuk Patriot menentang langkah Muhyiddin tersebut.

Masyarakat khawatir, pengumuman keadaan darurat justru akan membuat ekonomi Malaysia semakin terpuruk ke jurang yang lebih dalam lagi.

Menurutnya, bisnis akan bangkrut, pengangguran bertambah, gagal bayar pinjaman terutama utang swasta semakin tinggi, pasar saham anjlok yang berujung pada diturunkannya peringkat ekonomi negeri jiran tersebut.

Arshad justru meminta Pemerintahan Muhyiddin bekerja keras mengatasi defisit kepercayaan dan menjangkau dengan tangan yang tulus untuk membantu memerangi pandemi Covid19.

Dia menegaskan untuk memerangi pandemi membutuhkan dukungan penuh seluruh pihak di Malaysia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Antonius Fokki Ardiyanto Anggota DPRD Kota Yogya Tertarik Posisi Calon Wakil Wali Kota Yogyakarta

Mata Indonesia, Yogyakarta - Antonius Fokki Ardiyanto atau sapaan akrabnya Fokki yang saat ini masih aktif sebagai Anggota DPRD Kota Yogyakarta telah melakukan pendaftaran diri Bakal Calon Wakil Wali Kota Yogya, melalui PDI Perjuangan Jumat (3/5/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini