Viral! Presenter Berita Ini Tuntut Gaji saat Siaran Langsung

Baca Juga

MATA INDONESIA, LUSAKA – Seorang presenter televisi di Zambia menyiarkan secara langsung pengakuannya yang belum digaji oleh perusahaan. Alih-alih gajinya dibayarkan, ia malah dipecat.

Dilansir dari NDTV, presenter laki-laki itu diketahui bernama Kabinda Kalimina. Ia mengaku bahwa dia dan rekan-rekannya belum digaji oleh KBN TV, media tempatnya bekerja.

Setelah membacakan beberapa berita secara live pada Sabtu 19 Juni 2021, Kalimina tiba-tiba menginterupsi program itu. Kepada pemirsa, ia mengaku bahwa dia dan rekan-rekannya belum digaji.

“Jauh dari berita, bapak ibu, kita ini manusia. Kita harus dibayar,” tutur Kalimina dalam acara itu. Ia melanjutkan, “Sayangnya, di KBN kami belum digaji. Sharon dan semua orang belum digaji, termasuk saya sendiri. Kami harus digaji”

Kalimina lantas membagikan rekaman video ketika dia mengaku belum dibayar saat siaran langung melalui Facebook pada Minggu 20 Juni 2021.

“Ya, saya melakukannya di siaran langsung, hanya karena sebagian besar jurnalis takut untuk berbicara, bukan berarti jurnalis tidak boleh berbicara,” tulisnya di keterangan video itu.

Video tersebut telah dilihat ribuan kali di Facebook. Banyak orang mendukung staf KBN TV dan menuntut agar gaji mereka dibayarkan.

Alih-alih membayarkan gaji karyawannya, KBN TV justru memecat Kalimina. Pihak perusahaan media menuduh pembawa acara itu mabuk dan mengecap perilakunya sebagai perilaku tercela.

Kepala Eksekutif KBN TV Kennedy Mambwe mengaku terkejut dengan perilaku yang ditunjukkan Kalimina saat siaran langsung. Pernyataan Mambwe tersebut dirilis KBN TV melalui Facebook.

“Masyarakat mungkin ingin mengetahui KBN TV, seperti lembaga lainnya, memiliki prosedur pengaduan yang sangat baik untuk semua staf untuk dapat menyalurkan keluhan mereka,” kata Mambwe.

Dia juga mengutuk keras perilaku Kalimina tersebut. “Oleh karena itu, perilaku Kabinda Kalimina tadi malam di luar karakter dan tidak mewakili siapa kami sebagai stasiun televisi,” sambung Mambwe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini