Viral! Cewek Protes Beli Baju Preloved Diduga Tak Dicuci, Begini Respon Penjual

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Industri bisnis pakaian kini semakin meluas. Bahkan, kini muncul istilah preloved atau menjual barang yang bekas pakai.

Namun, baru-baru ini viral aksi protes pembeli baju preloved di sosial media. Cewek yang diduga bernama Donna Anggi itu kesal lantaran baju yang ia beli bau dan seperti tak dicuci.

Kekesalannya itu diungkap Anggi lewat akun TikToknya, @user210864. Lewat video yang ia buat, Anggi menunjukan chat-nya dengan admin toko tersebut sembari protes soal kondisi bajunya. Anggi mengaku bajunya sangat bau dan diduga tak dicuci terlebih dahulu.

“Sebenernya kalau jual preloved itu harus dicuci dulu gak sih? Ini beneran bau banget,” tulis cewek itu.

Ia juga menunjukan pakaian berwarna putih dan biru yang ia beli itu. Anggi mengaku baju tersebut mengeluarkan bau tak sedap khususnya di bagian ketiak.

“Ini di bagian keteknya bau menyengat,” tulis Anggi.

Alhasil, aksi Anggi itu pun direspon oleh penjual. Namun, sang pemilik toko sangat menyayangkan aksi Anggi yang langsung memviralkan hal tersebut di TikTok, bukan dibicarakan baik-baik.

“Selama ini, aku thankfully belum pernah dapet complain karena semua barang udah di double check. Tapi aki responsive kok, udah dm dia even secara personal tapi belum direspon sampai sekarang,” kata pemilik toko.

Peristiwa tersebut pun mengundang pro dan kontra warganet. Tak sedikit pula yang menyayangkan aksi Anggi yang gegabah dan seperti menjatuhkan nama toko tersebut.

“Donna Anggi ni bener2, human error dikit di viralin. haus fyp bgt anaknya,” kata akun prxperr.

“Ngeviralin konten gapenting, ngejatohin usaha org aja lo donna anggi,” kata akun oreofreeze.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini