Viral! Bule Ini Traveling ke Jakarta saat Pandemi, Sebut Gak Takut Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tingkah warga negara asing yang meresahkan masyarakat Indonesia kembali terjadi. Baru-baru ini viral unggahan seorang wanita bule yang mengaku senang traveling selama masa pandemi.

Wanita pemilik akun Instagram @lena_butuzov_a itu pun membagikan keseruannya jalan-jalan di Bali selama masa pandemi. Bahkan ia menyebut masa pandemi ini adalah waktu terbaik untuk pergi liburan.

“Terbang ke seluruh dunia selama pandemi dan tak takut apa pun, Covid adalah waktu terbaik untuk perjalanan,” tulisnya.

Tak hanya itu, wanita bule tersebut juga mengumbar dirinya mengatur untuk menghindar dari karantina. Bahkan, ia dan suaminya bisa tiba di Jakarta pada 21 April 2021 dan tak perlu izin pemerintah untuk meninggalkan hotel.

“Oh ya aku harus mengatur untuk menghindari karantina selama 5 hari, tanda terima mengatakan kami tiba di Jakarta pada 21 April, ini adalah pengalaman yang luar biasa,”

Alhasil, unggahan WNA yang tak diketahui asalnya itu membuat netizen geram. Mereka tak terima bule itu bisa keliling dan keluar masuk Indonesia, sedangkan mereka baru saja dilarang untuk mudik ke kampung halaman.

“Aku gak oleh mudik, bule dateng sak panake,” kata akun guevera94.

“Belum tau dia rasanya bakal diserang netijen 62,” komentar akun losingmanyhopes.

“Gimana mau berakhir pandeminya kalo gini teros,” tulis akun megaabr__.

Menyikapi viralnya unggahan bule yang diduga berada di Bali itu, Kepala Sub Bagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil KemenkumHAM) Provinsi Bali I Putu Surya Dharma mengatakan, imigrasi tetap melakukan pengawasan terhadap orang asing. Dia memastikan akan menindak setiap WNA yang melanggar ketentuan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini