Viral! Ada Suara Wanita Menangis di Lagu Samuel Christ, Marketing Doang?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang YouTuber, Samuel Christ tengah jadi perbincangan netizen di awal tahun. Pasalnya, content creator ini berhasil bikin heboh warganet dengan single terbarunya berjudul ‘Siap Tuk Pergi’.

Bukan tanpa alasan, single tersebut viral lantaran netizen mendengar suara misterius, yakni seperti seorang wanita menangis. Menurut para netizen, suara misteris itu terdengar di menit 1:7.

Sontak, kejadian itu langsung membuat warganet penasaran. Mereka ramai-ramai mengunjuni channel YouTube Samuel dan mendengarkan lagu tersebut.

Dan benar saja, netizen langsung ramai membanjiri kolom komentar channel Samuel. Mereka mengakui jika mendengar suara misterius seperti tangisan di bagian awal lagu.

“1:17 serem,” tulis Lydia Elisiana.

“Apa cuma gue yang denger suara cewek setan menangis,” komentar akun Ester Karomath.

“Ko ada suara wanita menangis gitu si,” kata akun Saira Asyla.

Meski banyak netizen yang mengaku mendengar suara misterius itu, tak sedikit pula netizen yang menganggap hal itu hanya marketing semata.

“S3 marketing,” kata akun dhynarkuuu.

“Marketing dari zaman 90an masih aja dipake,” tulis akun imaammmm.

“Trik marketing, biar pada kepo, terus banyak yang nonton,” kata akun vizxys.

Samuel Christ merilis single terbarunya pada Natal kemarin di channel YouTubenya. Terlihat pula music video single tersebut yang berlatarkan sebuah pantai saat senja.

Hingga saat ini, Samuel sudah mendapatkan 1 juta subscriber. Single ‘Siap Tuk Pergi’ itu pun telah ditonton lebih dari 90 ribu kali.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPRD DIY Minta Kasus Perusakan Makam di Kotagede Tak Dikaitkan SARA, GMP Jogja: Jangan Tergesa Menyimpulkan

Mata Indoensia, Yogyakarta - Pernyataan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, dalam konferensi pers yang menyatakan kasus perusakan makam di Kotagede, Kota Jogja tidak dikaitkan dengan isu SARA dalam proses hukum dianggap keliru.
- Advertisement -

Baca berita yang ini